Minggu, 21 November 2010

Kode-kode rahasia pada handphone

Sekedar berbagi aja nih, kemaren aku beli handphone baru buat ibu tersayang. Kebetulan aku ajak teman lama ke counter yang aku tuju. Saat bertransaksi, bukannya aku yang aktif, tapi malahan dia yang aktif nanya ini nanya itu. Dan waktu dia pegang itu handphone, dia tuh pencet-pencet kode-kode rahasia buat ngecek kondisi handphone tersebut. Wah kelihatannya aku harus tahu neh kode-kode itu, sangat bermanfaat buat orang awam seperti aku ini.
Ini dia kode-kode tersebut :

Nokia

1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. *#0000# Menampilkan versi firmware.

3. *#9999# Merupakan alternatif jika kode *#0000# tidak berfungsi.

4. *#8110# Menampilkan versi firmware (Nokia 8110).

5. *#21# Melihat pengalihan untuk semua panggilan ‘All calls’.

6. **21*nomor tujuan# Mengalihkan panggilan ke nomor yang dituju untuk semua panggilan.

7. **61*nomor tujuan# Mengalihkan panggilan ke nomor yang dituju untuk panggilan yang tidak terjawab.

8. **67*nomor tujuan# Mengalihkan panggilan ke nomor yang dituju untuk panggilan ketika sedang sibuk.

9. *#61# Melihat nomor pengalihan karena tidak dijawab ‘Call divert’.

10. *#62# Melihat nomor pengalihan karena diluar jangkauan ‘Call divert’ dan mengetahui kemana nomor tersebut dialihkan.

11. *#67# Melihat nomor pengalihan karena sibuk ‘Call divert’ dan mengetahui kemana nomor tersebut dialihkan.

12. *#2820# Menampilkan alamat IP Bluetooth.

13. *#30# Menampilkan nomor pribadi.

14. *#43# Melihat status ‘Call waiting’.

15. *#62209526# atau *#MACOWLAN Menampilkan alamat MAC WLAN.

16. *#67705646# Mengganti operator logo (tipe 3310, 3330).

17. *#73# Mereset timer ponsel dan skor game.

18. *#746025625# Menampilkan status SIM Clock. Jika ponsel anda mendukung fungsi power saving akan muncul tulisan “SIM Clock Stop Allowed”, itu berarti anda bisa mendapatkan waktu terbaik untuk standby.

19. *#7370# atau *#RESO# Mereset ke setingan awal (pabrikan), data-data akan terhapus

20. *#7760# Menampilkan kode pabrik/produk.

21. *#7780# atau *#rst0* Mereset ke setingan awal (pabrikan), data-data tidak akan terhapus.

22. *#92702689# atau *#war0anty# Menampilkan nomor serial, tanggal pembuatan, tanggal pembelian, tanggal terakhir servis (000 jika belum pernah diperbaiki) dan transfer user data. Pada beberapa ponsel setelah menggunakan kode ini anda harus merestart ponsel.

23. *#2640# Menampilkan kode pengamanan ponsel.

24. *#3370# Mengaktifkan EFR (Full Rate Codec), kualitas suara terbaik namun pemakaian baterai menjadi boros.

25. #3370# Untuk menonaktifkan EFR.

26. *#4720# Mengaktifkan Half Rate Codec, kualitas suara terendah namun pemakaian baterai menjadi lebih hemat.

27. #4720# Untuk menonaktifkan Half Rate Codec.

28. 10# Cara cepat untuk membuka nomor kontak yang tersimpan di kartu SIM berdasarkan nomor urut. Contoh angka 10 adalah nomor urut kontak.

29. #pw+1234567890+1# Mengunci status provider, gunakan tanda “*” untuk memisahkan antara “p,w” dan tanda “+”.

30. #pw+1234567890+1# Mengunci status provider, gunakan tanda “*” untuk memisahkan antara “p,w” dan tanda “+”.

31. #pw+1234567890+2# Mengunci status network, gunakan tanda “*” untuk memisahkan antara “p,w” dan tanda “+”.

32. #pw+1234567890+3# Mengunci status country, gunakan tanda “*” untuk memisahkan antara “p,w” dan tanda “+”.

33. #pw+1234567890+4# Mengunci status kartu SIM, gunakan tanda “*” untuk memisahkan antara “p,w” dan tanda “+”.

Sony Ericsson

1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. *#0000# atau 0000 Mereset kembali ke bahasa inggris.

3. >*<<*<* Melihat service menu dan versi software. Tekan tombol Yes berulang kali untuk melihat semua data software dan tekan > untuk melihat semua teks yang terdapat pada ponsel.

Motorola

1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. *#303# OK Mengubah ke bahasa inggris.

3. *#300# OK Menampilkan versi software (SW and HW Version).

4. *#301# OK Test keypad.

5. 1234 OK Kode default ponsel.

6. *#311# OK Merubah kode ponsel default.

7. ***113*1* OK Net Monitor ON.

8. **113*1* OK Net Monitor OFF.

9. *#304# OK Set Off engineering mode.

10. *#304*1998072# OK Set On engineering mode.

11. *#307* OK Engineering test mode.

12. *#400# OK ADC call val.

13. 19980722 OK Master unlock code for phone and sim lock.

14. *#0000# OK Setting and restore.

15. *#402# OK Contrast

16. *#305# OK Location 1

Samsung

1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. *#9999# atau *#9998*9999# Menampilkan versi software.

3. *#9999# atau *#9998*8888# Menampilkan versi hardware.

4. *#9998*76# Menampilkan nomor produksi.

5. *#9998*288# atau *#0288# Mengecek status baterai.

6. *#0246# atau *#0377# Menampilkan kapasitas ruang penyimpanan / memori.

7. *#9998*782# atau *#0782# Menampilkan tanggal dan waktu alarm.

8. *#8999*638# Menampilkan informasi jaringan telepon.

9. *#9998*523# atau *#0523# Mengatur kontras layar.

10. *#8999*5646# Mengubah logo operator.

11. *#0289# Tes ringtone.

12. *#9998*842# atau *#0842# Tes vibrate.

13. *#9998*289# atau *#0289# Mengubah suara alarm.

14. *#9998*746# atau *#0746# Melihat informasi kartu SIM

15. *2767*2878# Mengunci ponsel.

16. *2767*3855# Mereset memori, jangan lupa mencabut kartu SIM.

17. *#0324# Net Monitor

18. *#0001# Display RS232 serial communication parameter setup.

19. *9266# Display received channel number and received intensity.

20. *#9998*377# atau *#0377# Software error LOG (wrong display of EEPROM).

21. *#9998*778# atau *#0778# SIM Service Table.

22. *#0837# Instruction Software.

23. *#0001# Show Serial Parameter.

24. *#9998*968# View Melody Alarm.

25. *#9998*585# Non Volatile Memory.

26. *#3243948# Digital Audio Interference off.

27. *#32436837# Digital Audio Interference.

28. *#9998*4357# Help Menu.

29. *#9998*5282# Java Menu.

30. *2767*5282# Java Reset.

31. *2767*927# WAP Reset.

32. *2767*63342# Reset Media.

33. *#9999#0# Monitor Mode.

Siemens (sekarang tidak produksi lagi karena sudah di-merger dengan Ben-Q)

1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. *#0000# Mengembalikan ke bahasa default.

3. **05*PUK*newPIN*newPIN# Deblock PIN using PUK.

4. **052*PUK2*newPIN2*newPIN2# Deblock PIN2 using PUK2.

5. **04*old_PIN*new_PIN*new_PIN# Mengubah PIN.

6. **042*old_PIN2*new_PIN2*new_PIN2# Mengubah PIN2.

7. *31# Menyembunyikan nama/nomor telepon pada ponsel penerima (CLIR).

8. #31# Menonaktifkan CLIR.

9. *#31# Mengecek status CLIR.

10. *30# Menampilkan nama/nomor telepon pada ponsel penerima (CLIP).

11. #30# Menonaktifkan CLIP.

12. *#30# Mengecek status CLIP.

13. *43# Mengaktifkan Call Waiting/Call Hold.

14. #43## Menonaktifkan Call Waiting.

15. *#43# Mengecek status Call Wating.

16. *#0001# lalu tekan tombol hijau (Call) Mengubah bahasa menggunakan kode. Angka 0001 adalah kode untuk bahasa inggris. Kode: 0030 (Yunani), 0031 (Belanda), 0032 (Perancis), 0034 (Spanyol), 0039 (Itali), 0049 (Jerman), 0090 (Turki).

17. *#0606# Shows if the phone is locked to any network (Use without SIM card).

BenQ-Siemens

1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. *#0000# Mengembalikan ke bahasa default.

3. *#0001# lalu tekan tombol hijau (Call) Mengubah bahasa menggunakan kode. Angka 0001 adalah kode untuk bahasa inggris. Kode: 0030 (Yunani), 0031 (Belanda), 0032 (Perancis), 0034 (Spanyol), 0039 (Itali), 0049 (Jerman), 0090 (Turki)

4. *#9999# Mereset ke setingan awal (pabrikan).

5. *#300# Mengecek software.

6. *#301# Mengecek hardware.

LG

1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. *#07# Menampikan nomor IMEI dan versi software (LG 510).

3. *8375# Menampilkan versi software (LG B1200).

4. #PWR668 Test pabrikan (LG B1200).

5. 1945#5101# Simlock menu (LG B1200).

6. 2945#*5101# Simlock menu (LG 510W, 5200)

7. 2945#*70001# Simlock menu (LG 7020,7010)

Philips

1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. *#3353*# Mereset ponsel.

3. *#7337*# Mereset ponsel (Master reset), kartu SIM dicabut dulu..

4. *#337*# Mengaktifkan/menonaktifkan EFR.

5. *#7693# Mengaktifkan/menonaktifkan Sleep Mode. Aktifkan saja untuk menghemat konsumsi baterai ketika ponsel sedang tidak dipakai.

6. *#8463*# Menampilkan beberapa informasi Sleep Mode: Wake, Sleep Req., Sleep.

7. *#2286*# Mengaktifkan data baterai.

8. *#7948*# Mematikan ponsel.

9. *#7728*# Menampilkan RSAV.

10. *#7524*# Menampilkan KCGPRS.

11. *#7562*# Menampilkan SIM Phase.

12. *#7629*# Menampilkan POOL MAX.

13. *#7632*# Menampilkan Code Bugging dari sleep mode.

14. *#7733*# Menampilkan Cluster aktif.

15. *#7343*# Menampilkan kode Cluster.

16. *#7352*# Menampilkan registrasi software.

17. *#7763*# Menampilkan informasi produk.

18. *#7766*# Menampilkan versi produk.

19. *#7326*# Menampilkan pilihan aksesoris untuk vibrator.

20. *#7276*# Mengaktifkan GPRS Attach.

21. *#7287*# Mengaktifkan GPRS Attached.

22. *#7288*# Mengaktifkan GPRS Try Attached.

23. *#7271*# Mengaktifkan GPRS Kelas 1

24. *#7274*# Mengaktifkan GPRS Kelas 4.

25. *#7252*# Mengaktifkan GPRS Kelas B.

26. *#7224*# Mengaktifkan GPRS Kelas C.

27. *#7222*# Mengaktifkan CSD GSM Kelas C.

28. *#7762*# Melakukan seting SMS bearer GPRS.

29. *#8377*# Menampilkan versi software.

30. *#3377*# Menampilkan kondisi EEPROMP.

31. *#2254# Status Register.

32. *#2255# Active/Deactive “Debug Call”, when activated, make a call to a busy line an the phone will display some hex-codes on the display.

33. *#2558# The time in days, hours, and minutes you are connected to the net..

34. *#7489*# atau *#1234*# Security Code.

35. *#7378*# Name, Length, SIM Phase.

36. *#3333*# Blocking list.

Panasonic

1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. **7370# Memformat ulang.

Alcatel

1. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity).

2. ###847# Reset full.

3. ###765*02# Memblokir panggilan masuk atau keluar (Add barring groups).

4. ###765*78# Menonaktifkan Barring groups.

5. ###765*05# Menonaktifkan/mengunci status network.

6. ###765*07# Mengaktifkan status network.

7. 000000* Net Monitor.

Misteri Seksual Wanita (1): Beberapa contoh

Terkadang kita jumpai klaim bahwa kita telah mencapai “akhir sains,” yaitu bahwa kita sudah begitu banyak mengetahui segala yang perlu kita ketahui, sehingga yang tersisa hanyalah pertanyaan-pertanyaan sepele. Namun, nyatanya tidak. Sebagian di antara teka-teki ilmiah terbesar yang paling menantang sangatlah dekat dengan kita, manusia: spesies kita, misteri kita, diri kita sendiri. Teka-teki ini sangat mencuat ketika berkenaan dengan seksualitas wanita.

Woe to she born with a uterusInilah beberapa contohnya:

Misteri penting pertama [mengenai seksualitas wanita] itu muncul sewaktu seorang anak perempuan menjadi seorang wanita [dewasa], yaitu menstruasi (haidh). Meskipun beberapa spesies lain agak berdarah di pertengahan masa hidupnya, tidak ada makhluk hidup lain yang sejelas manusia [dalam mengalami menstruasi]. Salah satu teka-teki lainnya adalah perkembangan payudara. Walau kita terima begitu saja bahwa wanita memiliki urat-daging dada yang mencolok, bahkan ketika tidak menyusui anak, tidak ada mamalia lain yang dada betinanya sebanding [dengan dada manusia perempuan]. Hanya manusialah yang diberkahi (atau, menurut beberapa orang, dikutuk) dengan payudara yang menonjol.

Misteri berlanjut. Pergilah ke kebun binatang dan lihatlah simpanse, gorila, atau hewan primata lainnya–tidak ada pertanyaan kapan seekor betina dewasa sedang mengalami ovulasi [menghasilkan sel telur]. Jawabannya teramat gamblang. Namun tidak demikian halnya dengan spesies kita sendiri. Dengan mengingat pentingnya reproduksi [manusia], sehingga penting pula ovulasinya, secara biologis atau pun sosial, sangatlah luar biasa dan belum terjelaskan mengapa di abad ke-21 yang kedokterannya sudah canggih, sangatlah sulit memberitahu kapankah seorang wanita [benar-benar] sedang mengalami masa subur. Entah mengapa, manusia [wanita] itu “menyembunyikan” masa ovulasi mereka, dan hanya manusialah yang melakukannya. Bukan hanya itu, bahkan wanita itu hampir selalu tidak tahu kapan pastinya dia sendiri mengalami ovulasi. Mengapa misterius? Ada sejumlah hipotesis yang berkenaan dengan menstruasi dan payudara yang menonjol, tetapi tak seorang pun yang tahu jawabannya [yang pasti benar].

multiple orgasmBegitu pula mengenai orgasme wanita. [Ini sama misteriusnya.] Padahal, pria yang menjadi pasangannya diharuskan mengalami orgasme. Sebab, bila pria tidak mengalami ejakulasi [sewaktu orgasme], maka ia takkan menjadi ayah, sehingga takkan berhasil menjalani proses evolusi. Namun, data mengenai [orgasme wanita] sangat jelas, yaitu tidak ada korelasi antara orgasme wanita dan kemampuannya untuk menjadi ibu. Dengan kata lain, wanita-wanita yang mengalami orgasme itu belum tentu lebih subur daripada para “saudari” mereka yang tidak mengalami orgasme. [Tanpa orgasme, wanita masih bisa menjadi ibu.] Lantas, mengapa orgasme wanita terjadi?

Lalu dengan mengikuti alur kehidupan wanita, sampailah kita pada sebuah misteri lain, yaitu menopause. Sampai sekitar umur 50 tahun, wanita dapat mengantisipasi bahwa ovulasinya akan berhenti. Mengapa kemampuan reproduksinya pasti berakhir, bahkan juga bagi wanita yang paling sehat yang hidupnya diperkirakan masih beberapa puluh tahun lagi? Hal ini mengejutkan terutama bila dikaitkan dengan perhitungan sederhana yang menunjukkan bahwa melahirkan anak lagi merupakan keuntungan yang amat besar bila ditinjau dengan teori evolusi ala Darwin. Maka mungkin tidaklah mengagetkan bahwa kendati semua wanita mengalami menopause [pada saatnya], hampir semua makhluk hidup (kecuali barangkali paus pilot-bersirip pendek) tidak mengalaminya.

Ciri-ciri khas manusia tersebut mendasar, tetapi para ilmuwan atau pun orang awam belum memahami mengapa demikian. Dalam buku How Women Got Their Curves and Other Just-So Stories, misteri seksual wanita dirambah dengan pemaparan beberapa hipotesis ilmiah yang telah diajukan, disamping juga diajukan beberapa pandangan baru dari penulis sendiri. Singkatnya, ada lebih banyak hal di dalam biologi seksual manusia [yang masih misterius] daripada yang dibayangkan dalam filsafat kita atau pun yang diketahui oleh sains kita.

Akan tetapi, jangan salah paham. Misteri bukanlah mistik. Kami tidak mengacu pada sejumlah omong-kosong spiritualistik yang berada di luar jangkauan hukum alam atau pemahaman manusia. Sebagaimana “rumput liar” merupakan tanaman yang belum dianggap berharga, berbagai misteri kewanitaan itu merupakan pertanyaan ilmiah yang menunggu jawaban. Namun dalam pandangan kami, banyak pembaca akan menjumpai ketidak-laziman.

evolutionJadi, bila kami bertanya “mengapa” para wanita menyembunyikan ovulasi mereka, misalnya, kami tidak melihat mekanisme fisiologisnya. Alih-alih, kami [sebenarnya] bertanya bagaimana mereka menghasilkan keturunan yang lebih banyak daripada para wanita lain yang lebih terbuka mengenai status kesuburan mereka. Pendekatan ini lebih lazim bagi para biolog evolusioner daripada biolog anatomis, fisiologis, dan sebagainya. Kami tidak menyodorkan mekanise sebab-akibat yang seketika. Kami mengajukan pertanyaan–dan menjawabnya–dengan sudut pandang [teori] evolusi [atau perubahan jangka panjang]. Oleh karena itu, konsep mendasarnya adalah: “Dengan jalan bagaimanakah _________ (menstruasi, payudara yang menonjol, orgasme wanita, menopause, dll.) berkontribusi terhadap daya-hidup manusia, terutama di kalangan para leluhur kita, sehingga menjelaskan mengapa ciri-ciri khas tersebut muncul?

Kecanduan masturbasi: Cara mengatasinya

Kecanduan masturbasi: Cara mengatasinya
3 September 2008
tags: masturbasi, mendekati zina, onani, pacar, pornografi, seksual
oleh M Shodiq Mustika

ustadz tolong saia ustadz sebelum saia terus melakukannya… berdosakah saia bila saya melakukan hal ini: bila saia kangen sama pacar saia berimaginasi bahwa bantal guling atau kasur seolah pacar saia. sehingga saia memeluk, mencium, ‘mestubui’, aneh memang tapi itulah yang saia lakukan. saia merasakan kepuasan tersendiri saat melakukannya, bahkan sampai ‘tumpah’ dan mesti mandi besar. saia melakukan hal tsb tentunya karena tidak berani melakukan dengan pacar saia. sekian…terimakasih ustadz.

Mengenai hukum onani/masturbasi, sebagian besar ulama mengharamkannya. Sebagian ulama seperti Imam Hanbali dan Ibnu Hazm menghalalkannya. Sedangkan ulama-ulama Hanafiah membolehkannya dalam keadaan “takut berbuat zina” dan “tidak mampu kawin”. (Lihat Halal dan Haram dalam Islam.)

Di sini aku tidak hendak memperdebatkan hukumnya. Aku lebih tertarik untuk mengemukakan solusinya. Cara-cara untuk mengatasi kecanduan masturbasi itu diantaranya sepuluh langkah berikut ini.

1) Yang terpenting, yakinlah bahwa kau mampu mengatasi masalah ini. Kau sudah mampu menahan diri untuk tidak berzina dengan pacarmu, tentulah kau juga mampu menahan diri untuk tidak membiasakan diri melakukan onani.

Untuk memperkuat keyakinan diri itu, biasakanlah diri mengucap dzikir yang relevan, seperti: “Tetapi di sisi Allah-lah tempat kembali terbaik.” (QS Ali ‘Imran [3]: 14)

2) Cari tahulah apa saja keadaan-keadaan dirimu yang memicu dirimu membiasakan diri melakukan masturbasi. Misalnya, kau biasa bermasturbasi setiap kali merasa kesepian, bosan, atau tertekan (stres). Kalau memang begitu, waspadalah dirimu setiap kali berada dalam keadaan begitu.

Dalam keadaan begitu, tanamkanlah kembali keyakinanmu bahwa kau mampu menahan diri untuk tidak membiasakan diri melakukan onani. Atasilah berbagai keadaan yang tidak nyaman itu dengan solusi lain yang tidak bersifat seksual. Misalnya dengan cara berdzikir.

3) Temukanlah sebab-sebab mengapa kau mampu menahan diri untuk tidak berzina dengan pacarmu. Lalu berlakukanlah hal-hal yang relevan dengan kasus kebiasaan masturbasimu. Misalnya, kalau kau mampu menahan diri untuk tidak berzina dengan pacarmu karena kau menghargai dirinya setinggi-tingginya, maka hargailah juga dirimu sendiri setinggi-tingginya.

4) Hindari menyendiri! Selalulah bersama orang lain (yang tidak membangkitkan rangsangan seksual), kecuali bila terpaksa.

Bila terpaksa menyendiri, misalnya di kamar mandi, jangan berlama-lama! Lima menit sudah cukup.


Fabbriciuse learns masturbation

Bila kau membutuhkan waktu yang relatif lama ketika menyendiri (misalnya di kamar mandi) lantaran berbagai aktivitas sekaligus, pisahkanlah aktivitas-aktivitas itu. Jadi, mandi, keramas, gosok gigi, dan lain-lain, hendaknya dilakukan dalam waktu yang tidak bersamaan.

5) Di tempat tidur, singkirkanlah jauh-jauh guling dan barang-barang lain yang dapat kau gosok-gosokkan ke alat kelaminmu. Selain itu, pakailah celana dan baju tertentu yang membuatmu sulit bermain-main dengan alat kelaminmu.

Setiap kali kau merasa nafsu birahimu memuncak di tempat tertentu (misalnya di kamar mandi atau tempat tidur), beranjaklah dari situ. Pergilah ke tampat lain. Temuilah orang-orang, ngobrollah tentang apa saja yang jauh dari rangsangan seksual.

6) Di mana pun, hindari pornografi atau pun yang semi porno. Jagalah pandangan mata dan pendengaran telingamu dari segala yang membangkitkan birahi.

7) Setiap kali bangun tidur, segeralah bangkit dengan penuh antusias. Jangan bermalas-malasan.

8) Sibukkanlah dirimu dengan berbagai aktivitas yang kau sukai dan jauh dari rangsangan seksual. Utamakanlah aktivitas yang dilakukan bersama orang lain.

Misalnya, kau suka membaca buku dan main catur. Ketika kau merasa nafsu seksualmu bangkit alias terangsang, lebih baik main catur bersama orang lain daripada membaca buku sendirian.

9) Sibukkanlah juga pikiranmu dengan berbagai hal yang kau sukai dan jauh dari rangsangan seksual.

10) Bila perlu, mintalah bantuan profesional dari ahlinya, seperti psikolog dan psikiater.

Mau siap nikah? Pacaran dulu, dong!

15 Agustus 2010
tags: Islam ala M Shodiq Mustika, pacaran, pacaran islami
oleh M Shodiq Mustika

Sebagian orang muslim menyangka bahwa kita bisa siap nikah tanpa pacaran lebih dulu. Benarkah demikian? Persangkaan mereka itu keliru! Sebab, makna asli “pacaran” adalah “persiapan menikah”. Mengingat bahwa nikah merupakan langkah besar dalam kehidupan, kita pada umumnya takkan mungkin siap nikah tanpa mempersiapkannya.

Ada juga yang mengharamkan pacaran sebelum menikah karena menyangka bahwa “bentuk pacaran pasti tidak lepas dari perkara-perkara haram, khususnya zina” (sebagaimana dipaparkan di bawah ini). Persangkaan mereka ini juga keliru!

1) Kata mereka, “Pacaran adalah jalan menuju zina”. Dengan mengatakan ini, mereka sorongkan ayat “Dan janganlah kamu mendekati zina…” (QS Al Isra’: 32) Namun, mereka sama sekali tidak menyodorkan bukti yang meyakinkan bahwa pacaran itu identik dengan “jalan menuju zina”. Padahal, hasil penelitian ilmiah justru menunjukkan bahwa pacaran itu TIDAK identik dengan “mendekati zina”. (Lihat “Ciuman dengan Pacar (PR untuk Penentang Pacaran Islami)“.)

2) Kata mereka, “Pacaran melanggar perintah Allah untuk menundukkan pandangan.” Kita bisa menanggapi pernyataan mereka ini dengan dua pernyataan. Pertama, pacaran tidak harus dengan pandang-memandang. Jangankan cuma menundukkan pandangan. Tidak memandang sama sekali pun bisa diujudkan dalam pacaran. (Untuk contoh, lihat pacaran islami ala Ibnu Hazm dalam “Mengapa Sengaja Jauh di Mata“.) Kedua, perintah menundukkan pandangan itu berlaku untuk yang disertai dengan syahwat birahi. Bila tidak disertai dengan syahwat birahi, maka memandang lawan-jenis nonmuhrim (termasuk pacar) TIDAK haram. (Lihat fatwa Syaikh Qardhawi dalam “Bolehkah Laki-Laki Memandang Perempuan dan Sebaliknya?“)

3) Kata mereka, “Pacaran seringnya berdua-duaan (berkholwat).” Lagi, kita bisa menanggapi pernyataan mereka ini dengan dua pernyataan. Pertama, pacaran tidak harus dengan berdua-duaan. Pacaran bisa dilakukan bersama-sama dengan orang lain. (Untuk contoh, lihat “foto pacaran islami ala Kalimantan Selatan“.) Kedua, khalwat dengan lawan-jenis nonmuhrim tidak selalu terlarang. Ada kalanya khalwat itu diperbolehkan, yaitu bila dalam keadaan terawasi. (Lihat “Shahihnya Hadits Yang Membolehkan Berduaan“.)

4) Kata mereka, “Dalam pacaran, tangan pun ikut berzina [karena bersentuhan]“. Mereka menunjukkan dalil “… zina tangan adalah menyentuh …”. Padahal, yang dimaksudkan dalam dalil tersebut adalah yang disertai dengan syahwat birahi. Jadi, menyentuh tanpa disertai dengan syahwat birahi itu TIDAK tergolong zina tangan. (Lihat “Pengertian zina-hati dan mendekati-zina lainnya“.) Selain itu, tanpa bersentuhan pun pacaran bisa dilakukan. (Untuk contoh, lihat pacaran islami ala Ibnu Hazm dalam “Mengapa Sengaja Jauh di Mata“.)

Dengan demikian, tertolaklah argumentasi (hujjah) mereka yang mengharamkan segala jenis pacaran. Bagaimanapun, ada jenis pacaran yang yang terlarang (yang jahiliyah), tetapi ada juga jenis pacaran yang dibolehkan (yang islami).

Cara Mudah Mencerdaskan Anak

Posted on 16 Januari 2009 by M Shodiq Mustika

“Syifa itu cerdas sekali. Otaknya jalan. Kalau diskusi, seperti orang dewasa.” Begitu kata beberapa guru putri kami itu (9 tahun) yang sampai ke telinga istriku.

“Maklum, bapaknya ‘kan penulis,” timpal 1-2 orang diantara mereka.

Hmmm… Aku jadi bertanya-tanya dalam hati.

1) Benarkah anak kami itu cerdas? Ah, aku tidak terlalu mempedulikannya. Apakah dia tolol ataukah jenius, dia perlu belajar terus!

2) Kenapa, ya, kalau ada anak yang cerdas, orang-orang jadi teringat pada bapaknya? Bukankah peran ibu kepada anak, terutama di masa kanak-kanak, lebih besar?

3) Apakah penulis itu, termasuk diriku, cerdas? Belum tentu. Nyatanya, sejumlah pengunjung blogku menyebutku tolol, bodoh, jahiliyah, dsb.

4) Apakah kemampuan berdiskusi itu pertanda cerdas? Mungkin ya, mungkin juga tidak. Kecerdasan ‘kan ada banyak jenisnya. Dalam diskusi, yang menonjol hanyalah kecerdasan logis dan verbal. Bisa saja seseorang memiliki kecerdasan logis dan verbal yang cukup tinggi, tetapi kecerdasan sosial atau lainnya rendah.

Seraya bertanya-tanya dalam hati, aku pun berjawab-jawab. Apakah anak kami menjadi cerdas ataukah tidak, yang penting bahwa kami berusaha mencerdaskan anak. Apa pun hasilnya, kami bertawakkal sajalah.

Menurutku, ada satu cara yang mudah untuk mencerdaskan anak dalam hal kecerdasan logis dan verbalnya. Caranya, sering-sering berdialog dengan anak, tetapi…. (Nah, ada tapinya lo! Jadi, baca sampai tuntas, ya!)

Dalam pengamatanku, ada banyak orangtua yang berdialog dengan anak dengan menempatkan anak dalam posisi yang lebih rendah. Anak dianggap kurang pengalaman, lebih bodoh, nakal, dsb. Dengan posisi begini, orangtua cenderung menggurui anak. Seolah-olah, tugas orangtualah berkata-kata, sedangkan tugas anak adalah mendengar saja. Anak yang membantah omongan orangtua dianggap kurang ajar. Kata-kata sang anak yang bukan bantahan pun seringkali dikritik secara tajam, bahkan kasar, karena sang orangtua menilainya tidak benar, tidak baik, tidak sopan, dsb. Akibatnya, surutlah kemauan anak untuk berkata-kata. Hasilnya, si anak menjadi tidak terbiasa berkata-kata. Akhirnya, dengan keadaan begitu, bagaimana mungkin si anak itu menjadi lihai berkata-kata?

Oleh karena itu, ketika berbincang-bincang dengan anak-anakku, seringkali aku berusaha menempatkan diri dalam posisi yang lebih rendah. Mereka kuanggap lebih pintar, lebih berpengalaman, dan lebih beradab daripada diriku. Dengan begini, aku cenderung belajar dari anak-anakku. Tugas anak-anak adalah membiasakan diri berkata-kata, sedangkan tugas orangtua adalah menjadi “pendengar yang baik”. (Untuk menjadi pendengar yang baik, lihat “10 Kiat Menjadi Pendengar Yang Baik“.)

Dengan membiasakan anak berkata-kata, maka akan berkembanglah kecerdasan verbalnya. Terus, bagaimana dengan kecerdasan logisnya? Bagaimana cara mudah untuk mengembangkannya?

Caranya, seiring dengan menjadi “menjadi pendengar yang baik”, adalah “menjadi penanya yang baik”. Dengan menempatkan diri dalam posisi yang lebih rendah daripada anak, mudahlah bagi kita untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Bila perlu, kita dapat mengajukan pertanyaan “konyol” ala orang blo’on (seperti Welas dalam sinetron Suami-Suami Takut Istri). Tentu saja, tidak semua pertanyaan dapat mencerdaskan anak. Pertanyaan sulit, misalnya, justru akan membuat anak merasa bodoh. Pertanyaan yang mencerdaskan adalah yang merangsang anak untuk mengolah kembali apa yang sudah dia amati, dia dengar, dia pelajari, dan sebagainya, sehingga anak itu mampu mengambil kesimpulan sendiri. (Untuk contoh, silakan perhatikan dialog antara diriku dengan Syifa di postingan “Bila Guru Menanam Kebencian di Benak Murid“.)

Dengan membiasakan anak mengambil kesimpulan sendiri, maka berkembanglah kecerdasan logisnya. Iya, nggak?

Jadi, cara mudah untuk mencerdaskan anak (terutama dalam hal kecerdasan logis dan verbal) adalah “menjadi pendengar yang baik” dan “menjadi penanya yang baik”.

Wallaahu a’lam.

1. Selamat Datang di Dunia Muda-Mudi

Emang sih, zaman bertukar, musim berganti. Tapi, pergaulan muda-mudi masiiih aja dilematis. Serba salah.

Dulu, di masa Siti Nurbaya, banyak muda-mudi menjalani ‘kawin paksa’. Seorang pemuda yang mondar-mandir di depan rumah seorang gadis bisa babak-belur ‘dipermak’ orang sekampung. Kini di era “Pernikahan Dini”, banyak anak belia ‘terpaksa kawin’. Sepasang remaja yang berangkulan dan berciuman di dalam mal, di depan mata orang banyak di siang hari bolong, hanya mengundang ketidak-acuhan atau tatapan iri dari orang2 di sekitarnya.

Hiiii…. Merinding bulu roma kami ngeliat kasus2 main paksa. Di satu sisi, mencuat kasus2 ‘kawin paksa’ dan ‘pingitan seketat-ketatnya’. Di sisi lain, merebak pula kasus2 ‘terpaksa kawin’ dan ‘pergaulan sebebas-bebasnya’. Serba salah, kan?

Gimana kalo tiada paksaan? Belum tentu aman, euy! Bebas nikah pun ternyata nggak ngejamin kita luput dari masalah. Bener2 bikin penasaran.

Contohnya, di forum diskusi MyQuran.com «pd tgl: 12/25/02 jam 02:43:34», seorang ikhwan di Yogya yang bernama Jarot ngungkapin masalah “Pacaran Salah, Nikah Salah Juga” berikut ini:

Akhi wa Ukhti, semasa ‘jahiliah’ saya dulu, terus terang saja—seperti kebanyakan remaja lainnya—saya juga beberapa kali pacaran. Namun semuanya berantakan di tengah jalan begitu saja tanpa alasan-alasan yang prinsipil. Makanya, saya berpikir pacaran lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Apalagi belakangan saya nyantri kembali. Sebagai ikhwan tentu saja saya mencoba tidak pacaran dan langsung menikah saja dengan salah satu akhwat (meski rasanya lucu menikah dengan seseorang yang belum begitu kita kenal dekat. Bagaimana mau kenal dekat jika baru sedikit akrab saja sudah dibilang khalwat atau ikhtilath?). Eh, ternyata langsung menikah (tanpa pacaran dulu) juga salah. Artinya ya bubar.

Oooo… Iya, sih. Repot juga kalo langsung nikah tanpa kenal dekat lebih dulu. Iya kalo kebetulan cocok satu sama lain; kalo enggak, bubarlah pernikahan seperti pada kasus ikhwan Jarot tersebut.

Nunda Nikah Salah, Nikah Dini Pun Salah

Kami memaklumi, tindakan sebagian saudara kita (termasuk Jarot dalam curhat di atas) yang cepet2 nikah tanpa kenal dekat itu lantaran tingginya semangat mereka dalam ber-Islam. Sepengetahuan mereka, hampir semua proses menuju pernikahan di zaman Nabi berlangsung singkat sekali. Karenanya, mereka pun ingin cepet2 nikah sesuai kebiasaan pada masa Rasul itu.

Padahal, ketimbang pada masa Rasul, kini dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk ketemu jodoh yang sreg di hati. Makanya, jodoh pun tak kunjung tiba. Repot, kan?

Repotnya lagi, bersamaan dengan masa penantian jodoh yang tak kunjung tiba, kebutuhan akan kasih-sayang pada diri muda-mudi zaman sekarang ternyata kurang terpenuhi.

Gimana enggak? Terutama pada masyarakat perkotaan, gaya hidup individualistik kian merebak. Jangankan dengan tetangga desa, dengan tetangga sebelah rumah pun kurang begitu hangat. Jangankan hubungan kasih-sayang dengan saudara sepupu, dengan sesama saudara kandung pun seringkali sedingin salju Kutub Selatan.

Dalam kondisi kekurangan kasih-sayang gitu, apa saja yang diserap oleh mata dan telinga kawula muda kita setiap hari dan setiap malam? Peratiin!

Lagu remaja gimana yang paling rajin membombardir telinga muda-mudi? Yang romantis. Sinetron dan film remaja gimana yang paling giat memikat mata muda-mudi? Yang romantis. Cerpen dan novel gimana yang paling tekun merasuki hati-sanubari muda-mudi? Yang romantis. Segalanya serba romantis.

Nah! Begitu tersaji ‘fast food’ (yakni romantisnya si dia) yang menggiurkan di depan hidung, bagaimana mungkin air liur kaum remaja itu tak menetes? Ketika kekurangan kasih-sayang, bukankah dorongan untuk memperoleh cinta dari seseorang yang ‘istimewa’ menjadi teramat kuat?

Masya’ Allaah… Berat nian beban yang dipikul muda-mudi di masa kini. Lebih berat lagi, kebanyakan muda-mudi Islam itu belum dapat segera menikmati keromantisan sekenyang-kenyangnya, sebab mereka belum mampu menikah.

Lebiiiih berat lagi, lama banget jarak waktu antara dimulainya tahap kematangan seksual mereka dan mampunya mereka mandiri secara finansial untuk memasuki jenjang pernikahan. Bukan sekedar sehari dua hari atau pun seminggu dua minggu. Masa penantian ini bisa bertahun-tahun. Tentu, ini menimbulkan tekanan kejiwaan yang cukup berat di kalangan muda-mudi Islam.

Nganggur Salah, Cari Kerja Pun Salah

Ketika seruan segera nikah dituruti banyak muda-mudi aktivis masjid yang belum mapan, lalu rumah-tangga baru ini benar2 kewalahan memenuhi kebutuhan hidup, masyarakat dan kerabat mereka acapkali cuek wek wek. Biasanya, para pasangan yang kelimpungan itu paling2 diminta sabar, sabar, dan sabar teruuuus.

Sebagian dari orangtua yang sudah tua dan telah mapan malah mengacungkan ‘kata-kata mutiara’ yang manis di mulut, tapi pahit di telinga: “Rajin pangkal kaya, malas pangkal miskin.” Mereka pikir, kemiskinan muda-mudi itu pastilah hasil dari kemalasan.

Mereka belum ngerti, tak sedikit orang kaya bermalas-malasan. Mereka hidup berkecukupan dengan mengandalkan bunga deposito bank dan dividen saham perusahaan besar.

Mereka yang menganggap rendah orang-orang miskin itu kurang observasi, banyak orang melarat tak sempat bermalas-malasan. Setiap hari, setiap siang, dan setiap malam, mereka kerahkan tulang dan keringat demi mengais rezeki.

Padahal, putih tulang dan basah keringat itu seringkali tak dapat diandalkan. Udah banting tulang peras keringat, tetaaap aja kaum yang lemah itu melarat. Meski udah rajin bekerja bertahun-tahun, kebutuhan hidup mereka masih kurang terpenuhi. Bahkan, banyak anak-anak miskin meninggal dunia lantaran sakit karena orangtua mereka yang masih muda dan belum mapan tidak mampu membiayai pengobatan.

“Mengapa muda-mudi itu masih kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, sedangkan mereka sudah bekerja keras dan meyakini bahwa Allah ialah Maha Pemberi rezeki?”

Salah satu sebab utamanya, dalam pengamatan Abu Syuqqah, adalah dominasi perusahaan besar pada semua bidang kehidupan. Kenapa dominasi ini menyengsarakan kaum miskin, berikut ini penjelasan kami.

Produk usaha kecil yang dapat dikerjakan di rumah sendiri hampir selalu kalah bersaing dengan produk industri dari perusahaan besar. Akibatnya, tidak hanya pria muda, tetapi wanita muda pun terpaksa keluar meninggalkan rumah berbondong-bondong untuk saling berebut pekerjaan.

Namun, jumlah pencari kerja itu terlampau besar bila dibandingkan dengan lowongan yang tersedia. Makanya, sesuai hukum ekonomi, tak sedikit muda-mudi yang miskin itu terpaksa bersedia menerima upah di bawah ‘upah minimum’ yang ditetapkan Pemerintah. Padahal, ‘upah minimum’ itu sendiri teramat kecil, nggak cukup tuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri, apalagi kebutuhan rumah-tangga.

Akibatnya, yang melarat itu tetap melarat, walau rajin bekerja. Susah, kan?

5. Jurus-jurus Penangkal Zina

Berdasarkan dalil2 kuat yang relevan, akhirnya Abu Syuqqah menyimpulkan, “adanya pertemuan antara laki-laki dan wanita mungkin menyebabkan timbulnya sikap saling memandang antara mereka. [Namun] kejadian seperti itu tidak menjadi masalah, sepanjang pandang-memandang di antara mereka tidak didasarkan pada syahwat serta keduanya sama-sama berniat dan melaksanakan menahan pandangan.” (KW2: 112)
Fokuskan pada Penampilan Non-Seksual

Kondisi yang membolehkan kita memandang lawan-jenis adalah ketika tidak terkagum-kagum pada pesona seksual dan tidak memandangi aurat. Selama berada dalam kondisi ini, kita tidak dituntut untuk memalingkan muka (seperti Fadhal) atau pun diperintahkan untuk tidak melanjutkan pandangan (seperti Ali). Bahkan, bisa saja kita justru diberi kesempatan luas untuk bisa memandang lawan jenis.

Belum percaya? Liat aja hadits shahih berikut ini, yang mengisyaratkan bolehnya memandang lawan-jenis seraya mengagumi keahliannya atau sekurang-kurangnya menyaksikan penampilan non-seksualnya.

Dari ‘Aisyah r.a. dikatakan: Ketika itu adalah hari raya, dan pada waktu itu orang Habsyah sedang bermain tameng dan tombak. Entah aku yang meminta atau Nabi sendiri yang berkata kepadaku: ‘Apakah kamu ingin melihatnya?’ Aku jawab: ‘Ya.’ Maka aku disuruhnya berdiri di belakangnya [sehingga aku melihatnya]. (HR Bukhari)

Tuuuh… Nabi memberi kesempatan luas kepada Aisyah nyaksiin keterampilan orang Habsyah bermain sejata. Ternyata, tidak seperti kemolekan, dayatarik non-seksual lawan-jenis boleh dilihat dengan cukup leluasa.

Sekarang, berdasarkan dalil di atas, bisa kita petik sebuah hikmah: Supaya tidak terkagum-kagum pada dayatarik seksualnya, fokuskan pengamatan kita pada penampilan non-seksualnya apabila kita memandang lawan-jenis.

Penampilan non-seksual lawan-jenis yang dapat kita saksikan itu meliputi: kegesitan berolah-raga, kelogisan berargumentasi, kesopanan berbusana, keanggunan bersikap, keramah-tamahan berperilaku, keindahan berekspresi artistik, kelihaian berkomunikasi, … dan masih banyak lagi yang lainnya.
Berpaling Bila Terpana oleh Kemolekan

Walau sudah berusaha fokuskan perhatian pada dayatarik non-seksual, bisa saja kita tiba2 terpesona pada kemolekan si lawan-jenis. Kalau terjadi begini, atau setiap kali terpikat pada dayatarik seksualnya, kita diminta segera alihkan pandangan. Dalil yang melandasi seruan “alihkan pandangan” ini adalah sebagai berikut:

Dari Jarir bin Abdullah r.a. dikatakan: “Aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang memandang [lawan-jenis] yang [membangkitkan syahwat] tanpa disengaja. Lalu beliau memerintahkan aku mengalihkan pandanganku.” (HR Muslim)

Makanya, kalau kau lelaki nyaksiin penampilan Siti Nurhaliza (atau penyanyi cantik lainnya), fokuskan pengamatan pada kehebatannya dalam bernyanyi dan bersopan-santun di pementasannya. Bila terpana pada kecantikan atau pun dayatarik seksualnya lainnya, lekas2lah alihkan pandangan ke arah lain. Jika gejolak birahi sudah reda, boleh nonton kembali. Tapi, andai terpesona lagi pada dayatarik seksualnya, segeralah alihkan lagi pandangan ke arah lain…

Selama tidak terpana pada ketampanan atau pun dayatarik seksualnya lainnya, perempuan juga boleh memandang wajah ustad Jefri Al-Buchori (atau mubalig pria lainnya) di majelis taklim. Fokuskan pengamatan pada kemampuannya dalam berdakwah. Setiap kali terpesona pada dayatarik seksualnya, cepat2lah alihkan pandangan ke arah lain…

Kau pun harus siap-sedia sering2 alihkan pandangan sewaktu bercakap-cakap ‘si dia’ seraya mengagumi pesona ‘kecantikan batiniah’ (inner beauty)-nya. Boleh2 aja sih kau menatap dia saat menyimak tutur-katanya, namun setiap kali terpikat pada dayatarik seksualnya, lekas2lah alihkan pandangan ke arah lain sampai gejolak birahimu reda.

Malu ketahuan alihkan pandangan? Nevermind. Ingat, gejolak birahi itu manusiawi, sedangkan mengalihkan pandangan itu islami. Ngapain malu berperilaku islami?
Bagaimana Menjaga Pintu Perzinaan

Kau nggak malu berperilaku islami, kan? Bagus… Trus, seperti Aisyah dalam hadits Bukhari tadi, apakah kau ingin menyaksikan keahlian si lawan-jenis? Boleeeh… asalkan, sekali lagi kami ingatkan, alihkan pandangan setiap kali terpikat pada dayatarik seksualnya. Begitulah jurus “tundukkan pandangan” yang bisa kita maklumi sebagai upaya menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina mata’. Jika kita membiarkan terjadinya ‘zina mata’ sewaktu memandang lawan-jenis, maka mungkin kita tergolong mendekati zina.

Dari Ibnu Abbas r.a. dikatakan: Tidak ada yang kuperhitungkan lebih menjelaskan tentang dosa-dosa kecil daripada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Allah telah menentukan bagi anak Adam bagiannya dari zina yang pasti dia lakukan. Zinanya mata adalah melihat [dengan syahwat], zinanya lidah adalah mengucapkan [dengan syahwat], zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan [pemenuhan nafsu syahwat]. …” (HR Bukhari & Muslim)

Rupanya, yang bisa kita anggap mendekati zina itu nggak cuman ‘zina mata’. ‘Zina lidah’ dan ‘zina hati’ pun dapat digolongkan mendekati zina.

Bahkan, di luar tiga macam ‘zina’ yang kami garisbawahi itu, masih ada ‘zina tangan’, ‘zina kaki’, dan ‘zina-zina bagian tubuh lainnya’ yang mungkin tergolong mendekati zina pula. Namun, penyebutan tiga saja —di antara itu semua— kami pandang sudah memadai untuk menggambarkan bagaimana menjaga ‘pintu perzinaan’.

Kalau untuk menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina mata’, kita gunakan jurus “tundukkan pandangan”, apa jurus kita untuk mengatasi ‘zina lidah’ dan ‘zina hati’ (atau pun ‘zina-zina bagian tubuh lainnya’)? Kau bisa nebak, kan?

Yup. Untuk menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina lidah’, kita gunakan jurus “tundukkan tutur-kata”. Maksudnya, ketika lawan-jenis yang menyimak tutur-katamu terpesona pada ke-sexy-an suaramu, keraskan suaramu atau hentikan sajalah tutur-katamu. “Janganlah kau terlalu lembut bicara supaya [lawan-jenis] yang lemah hatinya tidak bangkit nafsu [syahwat]-nya.” (QS al-Ahzab [33]: 32) “Katakanlah yang baik-baik atau diam sajalah.” (al-hadits)

Dalam pengamatan kami, banyak muda-mudi (terutama wanita) yang kurang menyadari ke-sexy-an suaranya di telinga lawan-jenis. Karena itu, kami sarankan, mintalah penilaian dari beberapa sahabat lain-jenis mengenai suaramu. Kalau nggak sedikit orang menilai suaramu sexy, ubahlah gaya bicaramu. Kalau sulit mengubah, berlatihlah secara serius sampai berhasil. Bagaimanapun, gaya bicara bisa diubah. (Kami saksikan, banyak aktris Hollywood mampu menampilkan aneka gaya bicara. Di satu film terdengar sexy banget, di film lain kurang sexy, sesuai karakter di film2 itu.)

Adapun untuk menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina hati’, kita gunakan jurus “tundukkan keinginan”. Maksudnya, ketika kau terpikat oleh dayatarik seksual lawan-jenis yang menarik perhatianmu, janganlah kau mengharap-harap kesenangan seksual dari dia. Selanjutnya, sebesar apa pun gairahmu, janganlah kau turuti keinginan nafsu syahwatmu ini. Kalau kau umbar nafsu ini, maka rusaklah kehormatan dirimu sendiri, sehingga kau “tergolong orang yang bodoh” (QS Yusuf [12]: 33).

Ketika kau kewalahan meredam nafsu syahwat, segera “alihkan perhatian” ke hal-hal lain yang bersifat non-seksual. Seandainya sinetron remaja Indonesia atau film musikal India di televisi sering membuat birahimu bergejolak, alihkan saluran ke tayangan lain. Umpamanya: sepakbola, berita politik, dialog bisnis, eksplorasi flora dan fauna, dan sebagainya. (Lebih baik lagi, matikan televisi lalu baca buku2 islami atau lakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.)

Dengan mengerahkan jurus2 penjagaan ‘pintu perzinaan’ sedemikian itu, insya’ Allah ‘pintu perzinaan’ kita selalu terjaga. Dengan kata lain, kita tidak mendekati zina.

Dengan jurus2 tadi, ‘darah-muda’ kita senantiasa terkendali ketika kita saling bergaul dan bertatap-muka dengan lawan-jenis, secara akrab sekalipun. Apalagi bila terawasi oleh orang lain yang cenderung mencegah perzinaan kita. (Ingat makna ‘bila terawasi’, kan? Kalo lupa, silakan baca lagi Bab 4.)

Emang sih, jurus2 tersebut tidak menjamin kita bebas dari godaan setan. Tapi, setiap kali pasukan iblis hendak masuk untuk menguasai diri kita, mereka bisa kita tendang jauh2 dengan jurus2 tadi.

Dengan demikian, menjauhlah bahaya kerusakan yang mengancam masuk melalui ‘pintu perzinaan’ yang bernama ‘perbauran’. Hasilnya, selamatlah kita di dunia dan akhirat. (Begitulah cara yang kami upayakan untuk memupus kekhawatiran Nabi terhadap perilaku kita dalam bertatap-muka dengan lawan-jenis.)

JI KOMPETENSI NASIONAL PERAWAT INDONESIA DITERAPKAN DI DKI JAKARTA

April 14, 2010 tabloid ners Leave a comment Go to comments

Program uji kompetensi nasional bagi tenaga profesi perawat akan segera di berlakukan, Komite Nasional Uji Kompetensi Perawat (KNUKP) pusat segera melaksanakan uji kompetensi di beberapa daerah, diantaranya di propinsi DKI Jakarta. Pelaksanaan uji kompetensi ini bertujuan agar seluruh perawat yang ada di negeri ini dapat teregistrasi dan nantinya akan mendapatkan sertifikat kompetensi sebagai perawat yang teregistrasi.

Pelaksanaan uji kompetensi nasional di wilayah propinsi DKI Jakarta akan dilakukan secara bertahap, pada tahap pertama uji kompetensi akan diadakan pada tanggal 25 April 2010 dengan ketentuan :

1. Pendidikan minimal DIII Keperawatan,
2. bagi yang berpedidikan S1 keperawatan berlatar belakang pendidikan SMA dan belum menyelesaikan program profesi (Ners) belum bisa mengikuti uji kompetensi
3. bagi yang berpedidikan S1 keperawatan berlatar belakang DIII Keperawatan dan belum menyelesaikan program profesi (Ners)yang diakui adalah DIII Keperawatannya
4. Biaya Uji kompetensi sebesar Rp.150.000 perorang
5. Lokasi uji kompetensi TAHAP I dilaksanakan di Badan Diklat Provinsi DKI Jakarta, Jl. Rasuna Said Jakarta Selatan ( Dekat pasar Pestifal Kuningan)

Bagi rekan- rekan perawat yang ingin mengikuti uji kompetensi nasional dapat mendaftarkan diri kepada panitia uji kompetensi nasional wilayah propinsi DKI Jakarta no telp 0815 946 6044 (Bapak Didin Saefudin).

Bagi perawat yang mendaftar namun tidak dapat mengikuti uji pada tanggal 25 April 2010 akan dijadwalkan pada uji kompetensi tahap berikutnya.

Untuk melihat ketentuan pendaftaran dan Ingin latihan mengerjakan soal uji kompetensi ? silahkankan download disini

‘Senjata’ Lawan Penuaan

Menjadi tua itu pasti. Namun, banyak faktor bisa memunculkan tanda-tanda penuaan lebih cepat dari usia sesungguhnya. Bagaimana mencegah penuaan dini itu?

Sejumlah orang yang suka hasil instan cenderung memilih cara-cara ekstrem untuk melenyapkan keriput, kusam, bercak hitam, sisik, dan gelambir di kulit wajah. Padahal, ada cara alami untuk memperlambat munculnya tanda-tanda penuaan tersebut.

Berikut, cara alami mencegah penuaan dini, seperti dikutip dari laman Times of India:

Minum Teh
Selain sebagai cara terbaik untuk mendetoksifikasi tubuh Anda, minum teh hijau dapat memperlambat pembentukan keriput dan lingkaran hitam. Teh hijau mengandung flavonoid dan antioksidan. Karena berfungsi sebagai antibiotik alami, juga bisa membantu membangun kekebalan sehingga tak mudah terserang penyakit.

Tertawa lepas
Tertawa mengurangi tingkat stres, kortisol hormon, dan melepaskan hormon yang meningkatkan kesehatan seperti endorfin. Kondisi ini bisa mengurangi garis stres dan keriput. Cara terbaik untuk merangsang timbulnya tawa bisa dengan membaca buku lelucon, berlangganan cerita lucu dari sebuah website, atau memperbanyak aktivitas berkumpul bersama teman-teman yang ceria.

Masker buah
Jika ingin menggunakan masker, lebih baik gunakan masker alami. Anda bisa membuat masker pepaya untuk wajah. Papain, enzim dari buah bermanfaat untuk kulit kering dan mengurangi akumulasi melanin. Atau, bisa menggosokkan potongan stroberi pada wajah. Kandungan beta-karoten dan vitamin A dalam stroberi membantu regenerasi kulit wajah.

Camilan berry
Buah berry seperti raspberry dan ceri mengandung anthocyanin, pigmen larut dalam air, yang melindungi kulit dari proses penuaan. Penelitian menunjukkan manfaat anthocyanin untuk memperbaiki sirkulasi darah, yang efeknya akan menutrisi kulit secara maksimal.

Air putih
Air membantu melancarkan pencernaan, penyerapan, distribusi nutrisi, dan pembuangan limbah dalam tubuh. Air juga mendetoksifikasi tubuh dan mencegah keriput.

Olahraga
Para ahli mengatakan, tubuh yang selalu terlibat dengan pekerjaan berat bisa menyehatkan otot sehingga akan membuat Anda awet muda. Jika tak memiliki waktu luang, libatkan diri dalam pekerjaan rumah seperti membersihkan langit-langit, mengepel, atau meremas adonan. Ini juga membantu menjaga penyakit tulang dan otot seperti radang sendi .

Berjalan
Dokter mengatakan berjalan adalah penangkal terbaik untuk penuaan. Berjalan cepat setiap pagi adalah cara yang baik untuk menjaga jantung sehat. Berjalan memperkuat sistem saraf, yang pasti akan memperlambat proses penuaan.