Minggu, 05 Desember 2010

Obat Kanker Paling Ampuh

elama ini kita tahu bahwa kanker hanya bisa diobati dengan terapi kemo. Namun tampaknya persepsi ini harus dihapus dan dibuang sejauh-jauhnya. Kenapa? Karena sebenarnya ada obat alami untuk membunuh sel kanker yang kekuatannya SEPULUH RIBU KALI LIPAT lebih ampuh dibanding terapi kemo. Obat alami ini adalah buah yang familiar dengan orang Indonesia.

Tapi kenapa kita tidak tahu?
Karena salah satu perusahaan Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini serapat2nya, mereka ingin dana riset yang di keluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya di jual ke pasar dunia…

Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia2, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat2 rahasia keajaiban pohon graviola ini.

Pohonnya rendah, di brazil dinamai “Graviola”, di Spanyol “Guanabana” bahasa inggrisnya “soursop”. Di Indonesia, ya buah sirsak. Buahnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis2 kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau di buat jus.

Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor/kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali system syaraf yang kurang baik.

Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Science Institute bagi orang2 amerika adalah institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini. Fakta yang mencengangkan adalah : jauh dipedalaman hutan amazon, tumbuh “pohon ajaib”, yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan hidup. Tidak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa2 yang akan datang.

Riset membuktikan
“pohon ajaib”
dan buahnya ini bisa :
• Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, Tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
• Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
• Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan.
• Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.

Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika. Buah Graviola di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya. Hasil test dari ekstrak ( sari ) buah ini adalah
• Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru2, dan Pankreas.
• Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamicin dan Terapi Kemo yang biasa di gunakan.
• Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel2 jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel2 sehat.

Riset telah di lakukan secara ekstensive pada pohon “ajaib” ini, selama bertahun-tahun tapi kenapa kita tidak tahu apa2 mengenai hal ini ? jawabnya adalah : begitu mudah kesehatan kita, kehidupan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan.

Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh dihutan Amazon ini. Ternyata beberapa bagian dari pohon ini : Kulit kayu, akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika selatan untuk menyembuhkan : sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan reumatik. Dengan bukti2 ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan dana dan sumber daya manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker.

Tapi… kisah Graviola hampir berakhir disini. Kenapa?

Dibawah undang2 federal, sumber bahan alami untuk obat DILARANG / TIDAK BISA dipatenkan.

Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa/cloning dari Graviola ini agar bisa di patenkan sehingga dana yang di keluarkan untuk riset dan aneka test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar. Tapi usaha ini tidak berhasil. Graviola tidak bisa di-kloning. Perusahaan gigt jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk riset dan aneka test.

Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar ber-angsur2 memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk TIDAK mempublikasikan hasil riset ini.

Beruntunglah, ada salah seorang Ilmuwan dari team riset tidak tega melihat kekejaman ini terjadi. Dengan mengorbankan karirnya, dia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengupulkan bahan2 alami dari hutan amazon untuk pembuatan obat.

Ketika para pakar risetdari Health Science Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang efektif.

The National Cancer InstD

Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh selitute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel2 jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan tidak di publikasikan.%0 kanker yang luar biasa pada uji coba yang di lakukan leh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.

Suatu studi yang di publikasikan oleh The Journal of Natural Products meyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di korea selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsure kimia yang terkandung di dalam Graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamicin dan Terapi Kemo.

Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah : Graviola bisa menyeleksi memilih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh/terganggu . Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel2 reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo, sehingga timbul efek negatif : rasa mual dan rambut rontok.

Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker : prostate, pancreas, dan Paru2.

Setelah selama kurang lebih dari 7 tahun tidak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini pecah juga, melalui informasi dari lembaga2 tersebut di atas.

Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budidayakan dan di panen oleh orang2 pribumi Brazil, kini bisa di peroleh di Amerika.

Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit kanker.

Untuk pencegahan:
disarankan makan atau minum jus buah sirsak.
Untuk penyembuhan:
- 10 buah daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua) dicampur ke dalam 3 gelas air dan direbus terus hingga menguap
dan air tinggal 1 gelas saja.
- Air yang tinggal 1 gelas diminumkan ke penderita setiap hari 2 kali.
- Setelah minum, efeknya katanya badan terasa panas, mirip dengan efek kemoterapi.

Dalam waktu 2 minggu, hasilnya bisa dicek ke dokter, katanya cukup berkhasiat.
Daun sirsak ini katanya sifatnya seperti kemoterapi,
bahkan lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel sel yang tumbuh abnormal
dan membiarkan sel sel yang tumbuh normal.

Sedangkan kemoterapi masih ada efek membunuh juga sebagian sel sel yang normal.

Sekarang anda tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis2 kecut menyegarkan. Buah alami 100% tanpa efek samping apapun.Sebar luaskan kabar baik ini kepada keluarga, saudara, sahabat,dan teman yang anda kasihi ya gan

Kisah lengkap tentang Graviola, dimana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat di jumpai dalam Beyond Chemotherapy : New Cancer Killers, Safe as Mother’s Milk, sebagai free special bonus terbitan Health Science Institute.

Nyalakan Lampu Saat Tidur Bisa Timbulkan Depresi

Nyalakan Lampu Saat Tidur Bisa Timbulkan Depresi - Ternyata menyalakan lampu saat tidur bisa mengakibatkan timbulnya kanker dan gejala depresi.Hal ini di yakinkan karena adanya penelitian oleh para ilmuwan di Ohio State University.

Sinar dimalam hari dapat mengganggu struktur otak dan menciptakan depresi bagi manusia.Tidak itu saja Cahaya menyakitkan yang dipancarkan oleh televisi memang tampak menentramkan di malam hari, namun ini bisa mengganggu kesehatan mental.

Studi terbaru menunjukkan daftar panjang potensi bahaya cahaya yang mengganggu siklum alami tubuh saat tidur.

Penelitan yang dilakukan oleh ilmuwan di Ohio State University mencari tahu efek cahaya redup selama delapan jam pada siklus tidur tikus.
Hasil studi yang muncul di konferensi Society for Neuroscience ini menunjukkan bahwa minat tikus terhadap sesuatu yang manis menurun drastis. Kesukaan terhadap hal manis menunjukkan perubahaan perasaan pada hewan itu.

Yang di kawatirkan bagi pekerja malam yang selalu menggunakan cahaya saat bekerja hal ini akan beresiko tinggi terkena kanker payudara.Selain itu sinar terang di malam hari dapat berpengaruh dengan berat badan.

Seorang Bocah Minum Viagra Untuk Bertahan Hidup

Posted by agil on Dec 2, 2010

Seorang Bocah Minum Viagra Untuk Bertahan Hidup – i-berita, Viagra adalah obat perkasa yang biasanya digunakan oleh para lelaki sesaat sebelum melakukan hubungan seksual. Namun yang satu ini aneh, bukan untuk menambah daya saat berhubungan tapi untuk bertahan hidup, ia harus mengonsumsi obat Viagra empat kali sehari. Siapakah dia? Ia adalah seorang bocah yang berasal dari Inggris bernama Calvin Muteesa. Calvin mesti minum Viagra setiap harinya untuk bertahan hidup.

Kebiasaan ini telah dilakukan Calvin semenjak ia baru berumur 3 bulan dan hingga saat ini Calvin dinyatakan sebagai orang inggris termuda yang secara rutin mengonsumsi Viagra. Lantas apakah yang memicu Calvin untuk mengonsumsi obat perkasa itu setiap hari? Apakah tidak berbahaya di usianya yang baru kecil untuk mengonsumsi obat itu? Ternyata ada hal ganjil yang menyebabkan ia harus mengonsumsi secara rutin obat Viagra. Calvin telah menderita penyakit pulmonary arterial hypertension dan penyakit ini tergolong langka dan belum ada obat yang ampuh untuk mengobatinya, Penyakit ini akan membuat tekanan darah Calvin sangat tinggi, sehingga bisa menyebabkan paru-parunya kekurangan darah yang mengandung oksigen.

Akibat penyakit inilah, Calvin harus berjuang untuk bisa bernapas. Organ hatinya harus bekerja dua kali lebih keras demi memaksa arteri paru-paru, yang membawa darah ke paru-paru serta memungkinkan lebih banyak darah dan oksigen melaluinya. Calvin menderita penyakit ini sejak ia lahir dan didiagnosis mengalami masalah pada bagian usus dan ginjal. Calvin saat ini mengonsumsi Viagra dalam bentuk cair dengan dosis tertentu. Maureen yang juga ibu Calvin, harus hati-hati dan tidak terlambat memberikan obat. Sebab, bocah ini pernah harus segera dibawa ke rumah sakit, karena pengasuhnya melewatkan tiga dosis. Maka itu, stok Viagra harus selalu tersedia di rumah untuk Calvin.

Prostat Dideteksi Lewat Jari

Prostat Dideteksi Lewat Jari – i-berita .com, Sebagian orang menganggap bahwa kanker prostat merupakan penyakit menakutkan, khususnya bagi kaum pria. Bagi anda yang merasa takut terhadap penyakit ini, sebagian dokter menganjurkan pria di atas usia 40 tahun melakukan pemeriksaan kesehatan prostat sebelum penyakit itu datang.

Kanker prostat merupakan penyakit menakutkan bagi kaum pria. Untuk itu, perlu deteksi dini sebelum kanker ini menyebar ke seluruh tubuh.

Tidak ada rumus sederhana yang dapat memastikan siapa yang akan mengalami masalah pada prostatnya. Karena itu, banyak dokter menganjurkan pria di atas usia 40 tahun melakukan pemeriksaan kesehatan prostat.

Lebih dari 30 ribu pria terdiagnosis kanker prostat setiap tahunnya. Hal ini bisa digambarkan dengan setiap satu jam, lebih dari satu orang pria terkena kanker prostat. Penelitian terbaru yang dilakukan di Gachon University Gil Hospital, Incheon, Korea Selatan, mencoba melihat 366 pria berusia lebih dari 40 tahun yang memeriksakan diri ke rumah sakit dengan masalah buang air kecil.

Cara lain untuk mengetahui risiko kanker prostat, paling tidak, menurut penelitian yang dimuat dalam British Journal of Cancer, adalah dengan melihat perbedaan panjang jari. Disebutkan bahwa pria yang memiliki jari telunjuk lebih panjang dari jari manisnya memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena kanker prostat.

Ukuran panjang jari sudah terbentuk sebelum bayi dilahirkan dan sangat dipengaruhi oleh kadar hormon seks di dalam kandungan. Janin yang terekspos oleh hormon testosteron yang lebih sedikit akan memiliki ukuran jari telunjuk lebih panjang dan terlindung dari kanker prostat di kemudian hari.
“Hasil riset ini mungkin kelak bisa dipakai sebagai salah satu alat skrining untuk dikombinasikan dengan faktor-faktor risiko lainnya, seperti tes genetik dan riwayat dalam keluarga,” kata Profesor Ros Eeles, peneliti dari Universitas Warwick dan Institute of Cancer Research, Inggris.

Jari manis yang panjang diperkirakan sebagai tanda dari kadar hormon testosteron tinggi saat pria masih dalam kandungan. Penelitian sebelumnya telah menemukan kalau jari manis panjang berhubungan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesuburan.

Penelitian tersebut menambah bukti studi-studi sebelumnya yang menyebutkan kaitan antara pengaruh keseimbangan hormon pada janin dan penyakit yang mungkin diderita di kemudian hari. Bukan tidak mungkin jika nantinya para ibu hamil bisa melakukan cara-cara pencegahan risiko kanker pada calon bayinya.

Dari tes darah diketahui, pria yang jari manisnya lebih panjang dari jari telunjuk, memiliki dua kali kadar normal antigen spesifik prostat, yaitu zat kimia alami yang terkadang ditemukan pada level darah saat sel kanker muncul. Tetapi, menurut Ed Yong, kepala pusat informasi kesehatan, Cancer Research Inggris, bahwa hasil penelitian harus digunakan dengan hati-hati.

“Rasio panjang jari telah dikaitkan dengan banyak hal. Jika keterkaitan itu disertai hanya dengan sedikit bukti, maka sebenarnya tidak berguna. Sebagai contoh, studi ini sangat kecil menemukan hubungan antara rasio panjang jari dan risiko kanker prostat, tetapi tidak memberitahu apa-apa tentang apakah rasio dapat digunakan untuk memprediksi risiko dengan tepat,” kata Ed seperti diberitakan dari Telegraph.co.uk.

Meski begitu, para pria yang memiliki jari telunjuk lebih pendek tidak perlu khawatir karena kanker prostat lebih banyak dipengaruhi oleh faktor usia. Makin lanjut umur seorang pria, makin tinggi pula risikonya mengalami masalah prostat.

Namun, seberapapun panjang ukuran jari manis pria, tetap disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, yang salah satunya untuk mendeteksi kanker prostat. Lebih baik mencegah, daripada mengobati, bukan? (fn/km/vs) www.suaramedia.com