Minggu, 28 November 2010

Share Hingga Usia 40 Tahun, Total Orgasme Pria Kurang dari 3 Jam

(Foto: thinkstock)Tanglin, Singapura, Sebagian besar pria biasanya akan dengan mudah untuk mencapai puncak kenikmatan seks alias orgasme. Tapi tahukah Anda, hingga usia 40 tahun, rata-rata total orgasme yang dirasakan pria kurang dari 3 jam.

Orgasme adalah sensasi fisik dan emosional yang terjadi di puncak kenikmatan seksual. Orgasme berupa gerakan yang mendadak, kontraksi dan disertai dengan adanya gelombang gairah seksual.

Dalam hal ini otak memainkan peranan besar untuk mencapai orgasme yaitu tubuh mengirimkan pesan ke otak. Tanpa adanya saraf yang mengirimkan impuls ke sumsum tulang belakang dan otak, maka orgasme tidak akan mungkin terjadi.

Seorang ilmuwan dan ginekolog dari Singapore Gleneagles Hospital menunjukkan bahwa rata-rata orgasme yang dirasakan pria hingga usia 40 tahun kurang dari 3 jam.

“Gaya hidup zaman sekarang yang semakin sibuk, membuat pasangan hanya aktif melakukan hubungan seks sebelum dan beberapa waktu setelah menikah,” ujar Dr Zhuang Wei Fang dari Gleneagles Hospital, Tanglin, Singapura, seperti dilansir dari China Press, Sabtu (18/9/2010).

Dr Fang menjelaskan, seseorang pria memiliki orgasme rata-rata sekitar 2,5 detik pada usia 18 hingga 58 tahun. Bila sekarang ia berusia 40 tahun dan aktif melakukan hubungan seksual dua kali seminggu, maka total orgasme yang dirasakan selama hidupnya adalah 2 jam, 53 menit dan 20 detik.

Dan bila seorang pria bisa hidup hingga berusia 78 tahun, maka ia akan bisa mengalami orgasme 2,02 detik setiap kali berhubungan seksual. Dokter di China memperkirakan bahwa pria usia 78 tahun bisa merasakan 16 jam orgasme selama hidupnya.

(mer/ir)

Kabur, 60 TKW Digigit Hingga Diperkosa

KARIMUN, KOMPAS.com – Mencuatnya kasus penganiayaan yang dialami Sumiati, tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia di Arab Saudi, hanya sebagian kecil kasus yang terekspos.

Sebelumnya, sekitar 60 TKW berbagai daerah di Malaysia dilaporkan kabur ke kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) untuk meminta pertolongan. Mereka mengaku sudah tidak tahan dengan penganiyaan para majikan mereka di negeri jiran tersebut.

Hal itu diketahui saat sejumlah anggota Komisi IX, X, XI DPR RI dan Syafruddin Abdul Rohim, Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Karimun ke kantor KJRI di Johor Bahru, Malaysia, beberapa waktu lalu.

Sedikitnya 60 orang TKW dengan berbagai kasus tersebut ditampung di sana. Syafruddin AR kepada Tribun Batam, Jumat (26/11/2010) menuturkan, 60 TKW itu kebanyakan mengeluhkan perlakuan kasar, penganiayaan, pelecehan seksual dan tidak digaji beberapa tahun. Bahkan ada yang sempat mengalami putus di bagian telinga kanan dan hamil akibat perkosaan.

“Ada yang telinga kanannya hampir putus karena digigit majikannya. Sementara satu orang lagi, ada yang sampai melahirkan di KJRI akibat hamil diperkosa. Kasus Sumiati tersebut hanya sebagian kecil saja dan itu pun yang hanya terekspos media,” ujar Syafruddin AR.

Namun begitu, Syafruddin mengatakan, kasus tersebut dijanjikan akan ditangani tuntas oleh pihak KJRI di Johor Bahru melalui jalur hukum. Dan begitu kasusnya selesai, para TKW tersebut akan dipulangkan ke daerah asal mereka masing-masing di Tanah Air.

Lebih lanjut dikatakannya, dari 60 TKW bermasalah itu kebetulan tidak ada yang pengirimannya melalui Tanjungbalai, Karimun. Semuanya dikirim dari Jakarta, Batam, dan Tanjungpinang. (Rachta Yahya Wartawan)

Musik Terdengar dari Perut Pria

Liputan6.com, Stockholm: Seorang pria Swedia menyiarkan suara musik dari perutnya selama beberapa jam melalui sistem audio mini, tapi amat disayangkan kualitas suara yang dikeluarkan perutnya mengecewakan.

“Jelek, jelek. Itu suara yang jelek sekali. Tapi bukan itu yang penting, aku cuma mau memperlihatkan bahwa itu berhasil”, kata Fredrik Hjelmqvist (45), pemilik toko peralatan hi-fi di Stockholm.

Hjelmqvist berharap bisa menjual temuannya dengan harga 12.800 euro (17.000 dolar AS). “Itu berhasil, kami adalah yang pertama di dunia yang melakukan ini,” kata Hjelmqvist.

Kapsul plastik yang digunakan berisi peralatan dan memiliki ukuran sekitar tiga sentimeter dan lebar 1,5 sentimeter dan berisi peralatan audio mini dengan batere berkekuatan besar. Musik tersebut dapat didengar dengan menggunakan stetoskop yang dihubungkan dengan amplifier.

Namun setelah sekitar tiga jam, rangkaian lagu Gloria Gaynor “I Will Survive” dan lagu Village People “YMCA” mulai hilang dan tak dapat didengar lagi.

“Operasinya tak bisa berlangsung hingga lewat akhir pekan ini, karena sebab alamiah,” kata Hjelmqvist. (Ant/AFP)

Perempuan Spanyol, Sang ‘Pemilik’ Matahari

Liputan6.com, Madrid: Setelah miliaran tahun, akhirnya Matahari ada pemiliknya. Seorang perempuan dari wilayah lembah di Spanyol, Galicia, Jumat (26/11) mengatakan telah mendaftarkan planet itu di notaris setempat sebagai harta bendanya.

Angeles Duran (49) mengatakan kepada harian El Mundo, edisi “daring” (dalam jaringan), bahwa ia melakukan tindakan tersebut pada September, setelah ia membaca mengenai seorang pria Amerika yang telah mendaftarkan dirinya sebagai pemilik Bulan dan sebagian besar planet di Galaksi Bimasakti.

“Memang ada kesepakatan internasional yang menyatakan tak ada negara yang bisa mengklaim kepemilikan atas satu planet atau bintang pun. Tapi kesepakatan itu tak menyebut-nyebut mengenai perorangan,” kata Angeles Duran.

“Tak ada penghalang, saya mendukung klaim saya secara hukum, saya tidak bodoh, saya tahu hukum. Saya melakukan itu tapi orang lain juga dapat melakukannya, itu cuma berlaku buat aku sebagai yang pertama,” tegasnya.

Dokumen yang dikeluarkan oleh kantor notaris tersebut menyatakan Angeles Duran sebagai “pemilik Matahari, satu bintang jenis G2, yang berada di pusat Sistem Tata Surya, dan dari Bumi berada dalam jarak sekitar 149.600.000 kilometer.

Angeles Duran, yang tinggal di kota kecil Salvaterra do Mino, mengatakan ia sekarang ingin memberlakukan biaya buat siapa saja yang menggunakan Matahari dan memberi separuh dari hasilnya kepada pemerintah Spanyol serta 20 persen untuk dana pensiun di negeri itu.

“Sudah tiba waktunya untuk mulai melakukan tindakan dengan cara yang benar, jika ada gagasan untuk memperoleh penghasilan dan meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat, mengapa kita tak melakukannya” ujarnya. (Ant/AFP)