Minggu, 14 Februari 2010

Minum Bir Perkuat Tulang

By Pipiet Tri Noorastuti - Selasa, 9 Februari
Minuman alkohol

VIVAnews - Konsumsi alkohol tak selamanya buruk. Dengan takaran dan pilihan jenis yang tepat, alkohol bermanfaat untuk kesehatan tulang.

Studi yang dilakukan para peneliti Universitas California mengungkap bahwa bir mengandung nutrisi yang baik untuk kepadatan mineral tulang (bone mineral density/ BMD). Bir membantu mencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis.

Penelitian dilakukan terhadap lebih dari 100 jenis bir yang dipasarkan di Amerika Serikat. Para peneliti menemukan kandungan silikon dalam bir yaitu mineral yang membantu pembentukan massa tulang. Silikon inilah yang bermanfaat memperkuat struktur tulang.

Dalam setiap gelas bir mengandung sekitar 6,4 sampai 56,5 mg/L silikon. Dan setiap dua gelas bir, sekitar 30 mg/L silikon. Asupan silikon yang baik dalam tubuh sekitar 20 sampai 50 mg/L. Sebab itu, tak dianjurkan mengonsumsi bir lebih dari dua gelas per hari.

Takaran yang tepat adalah satu atau dua gelas bir per hari. Konsumsi bir melebihi takaran yang dianjurkan, justru akan berdampak negatif bagi tubuh. Konsumsi alkohol berlebih memperbesar risiko hipertensi, kanker, dan gangguan organ hati.

"Jadi pilihlah jenis minuman alkohol favorit Anda, dan nikmatilah dengan takaran cukup. Jangan berlebihan agar Anda bisa mengambil manfaatnya," kata Davis, ketua tim peneliti dari Universitas California kepada LiveScience.

Candi Borobudur Siap Sambut Obama

detikcom
detikcom - Jumat, 12 Februari
Candi Borobudur Siap Sambut Obama

Objek wisata candi Borobudur, Jawa Tengah, menjadi salah satu tujuan kunjungan Presiden AS, Barack Obama di Indonesia 20-22 Maret mendatang. Jateng siap menyambut Obama di hari terakhir kunjungan, 22 Maret.

"Sederhana toh, kalau kita kan di Borobudur saja ya lancar dan tidak ada masalah," ujar Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, usai rapat persiapan kedatangan Obama, di kantor Kepresidenan, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (11/2/2010).

Obama dijadwalkan hanya sebentar melongok candi Buddha terbesar yang dibangun pada abad IX itu.

"Cuma sebentar di situ. Turun pesawat jalan ke sana," katanya.

Bibit juga belum mengetahui berapa lama Obama beserta keluarga akan singgah di Borobudur.

"Itu belum diatur secara rinci karena dari staf masih berkoordinasi
dengan Embassy AS," pungkasnya.

Presiden AS Barack Obama akan berkunjung ke Indonesia pada 20-22 Maret 2010. Selain di Jakarta, Obama juga berencana akan berkunjung ke Yogyakarta.

Untuk di Jakarta, Obama dijadwalkan akan mengunjungi TMP Kalibata, kemudian ada courtesy call (kunjungan kehormatan) ke Presiden SBY yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral, beserta jamuan makan malam bersama.

cabut Gigi Harus Hati-hati!

Kompas - Kamis, 11 Februari
Cabut Gigi Harus Hati-hati!

KOMPAS.com — Benarkah cabut gigi itu berbahaya dan bisa berakibat fatal? "Prinsipnya, cabut gigi itu aman dan tidak berbahaya, kok," kata drg Benny Poliman, MKes, dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta. Sebagai ilustrasi, setiap hari, di seluruh dunia, ribuan kali dilakukan pencabutan gigi, dan buktinya aman-aman saja. Kalaupun ada yang kemudian menjadi fatal, bisa jadi itu hanya kasus. Misalnya, ternyata pasien punya penyakit berat tertentu sebelumnya.

Gigi memiliki beberapa bagian, antara lain email sebagai bagian terluar, lalu di bawahnya ada dentin, dan bagian paling dalam adalah pulpa. Jika yang rusak email-nya, masih bisa ditambal. Begitu pula bila yang rusak bagian dentin, masih bisa dirawat.

Namun, jika yang rusak adalah bagian pulpa, maka harus dilakukan perawatan saraf. Pulpa adalah suatu rongga di bawah dentin, di mana di dalamnya terdapat berbagai elemen jaringan seperti pembuluh darah dan persarafan.

"Masih belum dicabut, tapi harus dilakukan perawatan saraf. Sebetulnya, meskipun tinggal akar dan dalam kondisi mati, gigi masih bisa dipertahankan. Cuma, biaya perawatannya memang mahal. Semuanya tergantung pasien. Dokter memberi informasi, pasien sendiri yang menentukan," lanjut Benny.

Dibereskan dulu

Gigi harus dicabut karena berbagai alasan. Pada beberapa kasus, jika gigi tidak dicabut, maka bisa terjadi focal infection. "Bakteri dari gigi busuk bisa terbawa peredaran darah ke mana-mana, ke organ tubuh vital seperti jantung atau ginjal dan organ-organ lainnya," kata Benny.

Namun, gigi juga tak boleh dicabut sembarangan. "Harus sesuai prosedur. Pasien harus ditanya terlebih dulu, apakah memiliki riwayat penyakit dalam seperti diabetes atau darah tinggi. Penyakit diabetes, misalnya, akan memengaruhi penyembuhan luka, selain ditakutkan bisa menyebabkan infeksi. Contoh lain, pada penderita hipertensi, yang bisa menyebabkan perdarahan," kata Benny.

Sering kali pasien tidak menyampaikan atau bahkan tidak tahu riwayat penyakit yang ia punya. "Ini yang kadang-kadang membuat dokter kecolongan dan bahkan berakibat fatal. Cabut gigi, kan, termasuk operasi juga. Jadi, sebaiknya standar prosedurnya dilakukan dengan benar," jelas dokter gigi yang juga praktik di RS Royal Trauma, Jakarta Barat, ini.

Pasien yang baru saja menjalani operasi besar seperti jantung, atau pasien yang tengah menjalani perawatan kanker, juga tak bisa sembarangan mencabut gigi. Jika pasien ternyata memiliki penyakit-penyakit "berat" seperti di atas, atau baru saja menjalani operasi besar (misalnya operasi by pass), maka pencabutan gigi harus dikonsultasikan dengan dokter penyakit dalam yang merawatnya, atau malah ditunda. "Biasanya, sih, sebelum operasi besar, seperti operasi by pass, dilakukan check up menyeluruh, termasuk gigi. Kalau tidak, bisa repot," kata Benny.

Prinsipnya, sebelum menjalani operasi yang besar, sebaiknya giginya dibenarkan terlebih dulu. "Pasalnya, setelah operasi, pasien harus beristirahat lama untuk perawatan pasca-operasi. Jika terjadi apa-apa dengan gigi pada masa perawatan ini, maka tidak bisa dilakukan perawatan gigi."

Atau pada pasien kanker yang harus menjalani perawatan dengan penyinaran. "Setelah penyinaran,­ maka selama 5 tahun tidak boleh dicabut giginya. Kalau ada gigi yang bolong atau jelek, sebaiknya dibereskan dulu sebelum penyinaran. Jika tidak, bisa terjadi osteoradionekrose. Pada pasien penyakit jantung yang diberi obat pengencer darah, jika ada gigi yang harus dicabut, maka 5 hari sebelum dan sesudah pencabutan, ia harus berhenti minum obat pengencer darah. Dan harus dikonsultasikan dengan dokter jantung," papar Benny lagi.

Pilihan terakhir

Pergi ke dokter gigi, bagi kebanyakan orang, memang masih merupakan "momok". "Kebanyakan orang jarang ke dokter gigi, kecuali giginya sudah sangat mengganggu dan sakitnya tidak hilang-hilang. Biasanya, mereka sudah mencoba minum obat painkiller (penghilang rasa sakit) lebih dulu. Kalau tidak sembuh juga, barulah dia ke dokter gigi," kata Benny.

Meminum obat-obatan painkiller memang boleh-boleh saja. "Sebetulnya enggak apa-apa. Obat-obat painkiller itu, kan, dijual bebas di apotek dan bukan hanya untuk sakit gigi saja. Tapi, minum obat-obatan painkiller tidak akan menyembuhkan sakit giginya. Mengurangi rasa sakit iya, tapi tidak menyembuhkan. Jika terjadi infeksi pada gigi, maka gigi harus dibersihkan kumannya, yang busuk dibuang, lalu diberi antibiotik, dan sebagainya."

Prinsipnya, gigi harus dipertahankan karena dengan berkurangnya gigi, fungsi pencernaan akan terganggu. "Pencabutan gigi sebetulnya merupakan pilihan terakhir," pungkas Benny. (Nova/Hasto Prianggoro)

Benarkah Mesotherapy Bisa Memberantas Selulit VIVAnews

By Irina Damayanti, Lutfi Dwi Puji Astuti - Kamis, 11 Februari

Bebas Selulit

VIVAnews - Mesotherapy dikembangkan di Perancis pada tahun 1952 dan diperkenalkan beberapa tahun yang lalu di Amerika Serikat. Benarkah Mesotherapy bisa menyingkirkan problema selulit?

Mesotherapy dipromosikan sebagai alternatif tanpa sedot lemak untuk mengurangi dan memberantas selulit tubuh dan di sekelilingnya. Tapi belum terbukti efektif dan secara potensial bisa berbahaya jika digunakan.

Selulit adalah istilah untuk deposito lemak berlebih yang memberikan penampilan kulit terlihat ada guratan-guratan putih seperti parut. Dalam metode Mesotherapy, seorang dokter menyuntikkan campuran obat, ekstrak tumbuh-tumbuhan, enzim, dan senyawa lainnya ke dalam daerah kulit yang bermasalah.

Bahan yang sering digunakan adalah phosphatidylcholine (lesitin) dan isoproterenol yakni obat asma yang sudah digunakan dalam penelitian obesitas. Para pendukung yang menggunakan teknik ini mengatakan bahwa Mesotherapy dapat meningkatkan aliran darah dan getah bening ke dalam jaringan dan memecah sel-sel lemak, yang kemudian dikeluarkan dari tubuh.

Tapi tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana cara kerjanya dan jika ada efeknya, masyarakat pun penting untuk mengetahuinya. Inilah yang membuat para dokter mewaspadai efek yang terjadi jika prosedur ini dilakukan.

Selain itu, tidak ada formula standar atau dosis yang disarankan oleh para praktisi dalam melakukan campuran formula obat dalam proses kerjanya. Rata-rata mereka yang melakukannya akan membuat takaran campuran sendiri.

Tidak ada obat yang disetujui FDA untuk digunakan dalam Mesotherapy tubuh. Proses ini juga tidak diketahui secara pasti apakah efeknya bisa mempengaruhi jaringan atau organ lain. Karena proses Mesotherapy tidak cukup dengan anggaran yang sedikit, paling tidak dibutuhkan persiapan biaya lebih dari $ 1.000 per sesi, sebanyak lima sesi atau lebih, yang mungkin disarankan.

Meskipun tidak ada laporan efek serangan jantung atau stroke, seperti yang terjadi pada sedot lemak, Mesotherapy tetap tidak bebas risiko. Bahkan yang paling ekstrim efeknya dapat menimbulkan pembengkakan, reaksi alergi dan infeksi, yang membutuhkan terapi obat, bahkan pembedahan. Jika pun dilakukan dengan benar, akan ada bekas seperti jaringan parut yang membuat kulit makin tidak cantik.

Untuk itu berusahalah menghindari Mesotherapy untuk solusi kesehatan kulit Anda. Saran terbaik adalah, dengan berolahraga dan berusaha menurunkan berat badan dengan cara yang benar. Cara-cara sederhana ini justru bisa membantu mengurangi selulit sekaligus bisa bermanfaat bagi kesehatan Anda.

Horee, Ribuan "E-Book" Digratiskan

Kompas
Kompas - Kamis, 11 Februari

JAKARTA, KOMPAS.com — Musim semi ini, Perpustakaan Inggris berjanji akan menggratiskan 65.000 e-book. Buku-buku ini dikarang oleh para penulis abad ke-19 yang masa hak ciptanya sudah habis, seperti Charles Dickens dan Jane Austen. Karya para penulis ini—dengan bantuan pendanaan dari Microsoft—akan tersedia bagi para pengguna Kindle.

Buku-buku ini akan diterbitkan persis aslinya, dengan tipe huruf dan ilustrasi seperti aslinya. Buku ini juga tersedia dalam versi cetak yang bisa dibeli dari Amazon dengan harga kisaran 15 poundsterling.

Inilah pertama kalinya edisi-edisi pertama tersebut muncul dalam bentuk elektronik. Pihak perpustakaan dan Microsoft membutuhkan waktu tiga tahun untuk melarik semua buku tersebut. Rencananya, buku-buku awal abad ke-20 juga akan didigitalkan.

“Membebaskan buku-buku historis dari rak-rak buku berpotensi merevolusionerkan akses ke sumber daya kepustakaan terbesar dunia,” tulis pelaksana Kepala Perpustakaan Inggris, Lynne Brindley, di The Times. Ia juga mengatakan bahwa menggratiskan fiksi abad ke-19 melalui ebook reader Kindle akan mengantarkan banyak pembaca baru di seluruh dunia ke harta literatur yang terlupakan selama ini.

Menurut Brindley, perpustakaannya memiliki target untuk menyediakan 50 juta item dalam format digital pada tahun 2020.

Dubes Arab Batalkan Pernikahan Gara-gara Calon Istri Berjenggot

detikcom
detikcom - Kamis, 11 Februari

[Dubes Arab Batalkan Pernikahan Gara-gara Calon Istri Berjenggot] Dubes Arab Batalkan Pernikahan Gara-gara Calon Istri Berjenggot

Seorang duta besar (dubes) Arab membatalkan pernikahannya setelah mengetahui kalau calon istrinya ternyata punya jenggot dan bermata juling! Selama ini wajah wanita itu selalu tertutup cadar.

Demikian seperti diberitakan media Arab berbahasa Inggris, Gulf News dan dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/2/2010).

Sebelumnya diplomat Arab tersebut cuma beberapa kali bertemu dengan calon istrinya itu. Dan tiap kali pertemuan, sang wanita selalu menutupi wajahnya dengan cadar.

Setelah pasangan itu menandatangani kontrak pernikahan, sang dubes mencoba mencium mempelai wanita. Saat itulah, pria yang dirahasiakan identitasnya itu mengetahui kalau wanita itu memiliki jenggot dan bermata juling.

Melihat kenyataan itu, sang dubes pun menuntut pembatalan kontrak pernikahan. Dia juga menuntut ganti rugi sebesat 500 ribu dirham (sekitar Rp 1,2 miliar) atas perhiasan, pakaian dan barang-barang lainnya yang telah diberikan untuk wanita tersebut.

Dalam persidangan di pengadilan syariah di Uni Emirat Arab, dubes tersebut mengaku telah ditipu dengan pernikahan tersebut. Sebab selama ini ibu wanita tersebut telah memperlihatkan foto saudara perempuan calon istrinya, bukannya foto wanita itu sendiri.

Pengadilan memang mengabulkan permohonan sang dubes untuk membatalkan pernikahan tersebut. Namun pengadilan menolak tuntutan kompensasi yang diajukannya.