Selasa, 08 Desember 2009

Secara Sains, Isu Kiamat 2012 Tidak Bisa Dipertanggungjawabkan

Film 2012 yang ditayangkan di bioskop menyita perhatian publik di tanah air. Meskipun larangan menonton muncul dari Majelis Ulama Indonesia di berbagai daerah, antrean panjang calon penonton justru kian panjang.

Publik semakin penasaran, sementara di lain pihak MUI khawatir film ini bisa mengguncang keyakinan iman penonton. Titik kontroversi dari film Hollywood ini tidak lain adalah adegan kiamat yang menjadi pesan cerita film ini.

Padahal, jika dikaitkan dengan kajian sains, film ini tidak lain berangkat dari isapan jempol belaka. Ide kiamat di film ini berangkat dari ramalan Suku Maya bahwa pada 21 Desember 2012 akan terjadi kiamat di bumi.

Avivah Yamani dari Langit Selatan menepis ramalan ini. Ia mengatakan, prediksi kiamat bangsa Maya pada 21-12-2012 tidak lain karena di tanggal itu adalah akhir dari siklus kalender. Atau, dengan kata lain kehabisan angka. Sebab, penanggalan Maya berlandaskan sistem bi-desimal (bilangan 20).

Kejanggalan lain adalah mengenai bergesernya kerak dan lempeng bumi secara ekstrim akibat pengaruh badai Matahari seperti yang digambarkan di film itu. Di 2012 digambarkan bahwa lidah Matahari dapat menghasilkan neutrinos, yaitu semacam gelombang microwave yang dapat memanaskan suhu inti bumi.

Padahal, seperti yang diungkapkan Dhani Herdiwijaya, ahli Fisika Matahari dari Institut Teknologi Bandung, lidah Matahari adalah fenomena umum yang terjadi sepanjang siklus keaktifan Matahari selama 11 tahun. Aktifnya Matahari ini ditandai dengan kemunculan bintik hitam di permukaan.

Saat bintik hitam muncul, di perut Matahari terjadi rotasi aliran massa yang dapat mempengaruhi gaya medan magnetnya. Pada puncak aktivitasnya, medan magnet ini berpusar hingga menembus ke lapisan fotosfer.

Temperaturnya 4.000 4.500 derajat Kelvin, sangat kontras dengan suhu di sekelilingnya sebesar 5.800 derajat Kelvin. Aktivitas medan magnetik yang kuat di bintik matahari ini dapat memanaskan lapisan kromosfer Matahari dan menimbulkan flare (ledakan cahaya) dan Corona Mass Injection (CME).

Aktivitas Flare dan CME yang tinggi bisa menimbulkan badai antariksa. Partikel-partikel terlontar yang sampai ke bumi berdampak signifikan pada iklim di Bumi dan dapat juga menimbulkan badai magnetik yang bisa menganggu komunikasi radio.

Pendinginan global

Yang jadi persoalan, ucapnya, saat ini tengah terjadi kecenderungan penurunan aktivitas Matahari. Tingkat radiasi medan magnetik Matahari terus turun. Kini berada di titik minimal. Dalam beberapa tahun terakhir, bintik matahari juga sangat jarang terbentuk.

Untuk itu, ia merasa tidak yakin jika di 2012 bakal terjadi badai Matahari ekstrim seperti yang dispekulasikan masyarakat. Yang orang-orang tahu saat ini, Bumi tengah terjadi pemanasan global. "Padahal, sebetulnya, kita juga tengah menghadapi kemungkinan kondisi global cooling," ujar Dhani kemudian.

Jadi, jika pun terjadi kiamat, itu bisa jadi karena kita tidak dapat menggunakan peralatan telepon, televisi, dan jaringan komunikasi, secara sementara akibat pengaruh serangan gelombang elektromagnetik dari badai Matahari. Itu pun jika terjadi...

Sumber : kompas

MANFAAT YOGA UNTUK IBU HAMIL

YOGA hamil tak hanya membuat bayi sehat, tetapi juga tenang dan nyaman. Selain itu yoga hamil juga mengurasi risiko komplikasi kehamilan pada ibu hamil.

Semua ibu hamil (bumil) pasti menginginkan bayi yang dilahirkan sehat. Berbagai cara pun dilakukan agar janin yang dikandungnya sehat dan kelak terlahir sehat juga. Antara lain menjaga pola makan hingga periksa rutin ke dokter kandungan. Nah bila Anda ingin janin yang Anda kandung sehat dan nyaman, yoga mungkin bisa dipilih sebagai salah satu caranya. Pasalnya yoga hamil yang tak hanya membuat janin sehat, tetapi juga merasa rileks dan nyaman.

Yoga merupakan salah satu gerakan seni olah tubuh dan pernapasan yang berasal dari India. Yoga bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk oleh ibu hamil.

Dikatakan oleh Instruktur yoga hamil dari Rumah Yoga yang terletak di Jalan Lamandau, Jakarta, Tina Maladi menuturkan bahwa yoga hamil membantu ibu untuk terhubung dengan sang jabang bayi dan tubuhnya sendiri melalui latihan mendalam dan membangun kewaspaadaan pada saat proses kelahiran atau melahirkan.

"Yoga hamil bisa dilakukan mulai dari awal kehamilan, selama sang Ibu tidak mengalami komplikasi kehamilan yang berisiko tinggi," tutur instruktur yang juga mengajar yoga untuk anak-anak ini.

Yoga juga bisa bermanfaat untuk ibu hamil agar lebih bisa menikmati tahapan-tahapan selama hamil serta berbagi pengalaman sesama ibu hamil. Yoga juga dapat membangun kepedulian terhadap tubuh mereka selama masa kehamilan, dapat meningkatkan kekuatan, kelenturan dan kesehatan seluruh tubuh. Gerakan dalam yoga juga mengurangi sakit pinggul serta mengurangi rasa sakit dan pegal pada daerah kewanitaan.

Lakukan secara rutin 2 kali dalam seminggu selam 1 jam," tandas Tina dalam acara talkshow "Cara Merawat Janin" yang diadakan oleh Nutricia di JHCC beberapa waktu lalu. Selain itu, yoga sebelum melahirkan bisa juga untuk mengurangi lebam sekitar persendian, membantu persiapan fisik menghadapi proses melahirkan serta meningkatkan kesiapan emosional.

"Yoga sebelum kelahiran sangat mendukung kelahiran secara alami," papar instruktur yoga yang juga mengajar di kawasan Kemang ini. Masih dikatakan Tina, melalui yoga, kita melatih pernafasan yang sangat bermanfaat agar kita lebih peduli pada tubuh kita. Karena prana atau dorangan kehidupan setiap orang itu datang melalui nafas.

Penting sekali untuk melatih pernafasan yang cukup agar memperoleh ketenangan. Karena dengan tarikan nafas yang cukup, akan mengalirkan oksigen dan nitrogen ke sel-sel otak dan memompa cairan spinal ke otak. Untuk itulah bila yoga dilakukan secara teratur pada masa kehamilan, perkembangan otak anak pun agar berkembang dengan pesat.

"Hanya dalam masa kehamilanlah terdapat momen di mana kita bernafas untuk dua orang. Oleh karena itu, jika ibu hamil bisa menjaga pola tarikan nafas yang tenang, maka si jabang bayi juga akan mengikuti pola nafas yang sama," ungkapnya.

Dalam melakukan gerakan yoga hamil, memang terdapat sedikit perbedaan dengan gerakan yoga biasa, diantaranya untuk tidak melakukan gerakan berputar, meloncat, menendang atau kayang terutama setelah umur 20 minggu.

Yang juga perlu diperhatikan adalah dalam masa kehamilan, faktor penting untuk mendukung relaksasi ibu hamil adalah juga dengan adanya keterlibatan emosi dari pihak suami. Mintalah suami untuk lebih peduli, lebih perhatian, lebih empati ketika istri sedang menjalani kehamilan. Dukungan suami merupakan hal yang sangat penting.

Tina menyarankan, agar janin tetap sehat, maka saat bumil melakukan yoga, perlu memerhatikan beberapa anjuran yang bisa dilakukan. Di antaranya adalah dengan menghindari, menghindari gula dan garam berlebihan, banyak mengkonsumsi asam folat, mineral dan vitamin yang dibutuhkan bumil. Jangan lupa juga perbanyak konsumsi akan buah, juga sayuran segar, terutama yang organik.

"Sayuran segar yang berwarna hijau tua adalah salah satu sumber kalsium yang alami," ungkapnya. Sama halnya dengan yang dikatakan oleh dokter spesialis anak dari Jakarta Medical Centre, dr Dovy Djamas SpA (K) bahwa selain memperhatikan asupan konsumsi, bayi juga akan merasa nyaman jika sang ibu kerap melakukan gerakan- gerakan yang bisa merangsang agar bayi tetap nyaman dalam kandungan, seperti saat melakukan gerakan yoga.

Namun, selama dalam kandungan ibu, janin butuh perawatan agar senantiasa sehat. Beberapa cara pun dilakukan, seperti memperhatikan asupan konsumsi bumil dengan memperhatikan apa yang dikonsumsi ibu hamil, maka itu juga berarti memperhatikan kelangsungan kesehatan bayi yang ada dalam janin.

"Banyak makan serat, kurangi makanan yang merangsang gangguan pencernaan serta perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari," saran dokter yang juga menjadi konsultan di RSCM. Dovy menuturkan, dengan sehatnya ibu, maka janin pun akan sehat sehingga janin yang ada di dalam kandungan pun otomatis akan merasa nyaman.