Selasa, 22 Juni 2010

Ssst..! Warga Madura Antre Jadi Pria Mandul

Bagi sebagian pria langkah vasektomi sangat dijauhi. Namun warga sekitar di Madura berbondong-bondong antre untuk mendapatkan senjata pamungkas tersebut.
Bagi beberapa Pemerintah Kabupaten berupaya untuk menghambat laju penduduk, salah satunya adalah dengan program keluarga berencana (KB) dengan cara vasektomi. Vasektomi merupakan kontrasepsi bedah untuk pria dengan cara memutus saluran spermanya, sehingga tidak bisa menghamili alias mandul. Sedangkan tubektomi adalah tindakan sejenis pada wanita.
Di Kabupaten Sampang, Pulau Madura, misalnya, program vasektomi yang dilakukan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Kelurga Berencana (BPPKB) peminatnya kebanyakan dari kalangan pria usia 40 ke atas. Sebanyak 50 laki-laki di Sampang dilaporkan sudah mendaftarkan dan bahkan sudah dioperasi oleh dokter ahli vasektomi yang didatangkan khusus melaksanakan program KB itu.
Program vasektomi dilakukan secara massal dan gratis tanpa unsur paksaan di Makodim 0828 Sampang, Selasa (15/6). Sejak pukul 07.00 WIB, petugas dari BPPKB sudah menerima pendaftar puluhan orang. Dengan sabar, mereka antre menunggu giliran.
Salah satu peserta dari anggota TNI AD Kodim 0828, Sukirman, 40, mengaku tidak merasakan sakit sama sekali saat operasi vasektomi. Ayah tiga anak ini menyatakan didukung istrinya ikut operasi. "Kasihan kalau istri yang selalu ikut KB. Soalnya, kalau perempuan yang ikut program KB dengan minum obat atau apalah, efeknya mengakibatkan pusing dan mual," katanya.
Menurut Kepala BPPKB Sampang dr Herman Pria Abadi, program vasektomi di Sampang banyak sekali peminatnya. Pada 2009 saja, peserta yang ikut program ini mencapai 116 orang. "Ini mengalahkan tiga kabupaten lain, di Pulau Madura," ungkapnya.
Pada 2010 ini, BPPKB menargetkan sebanyak 126 orang ikut operasi, dan saat ini sudah mencapai 50 persen dari target. Herman menambahkan, program ini juga dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sampang. Pihaknya juga memberikan alat kontrasepsi berupa kondom sebanyak 20 biji kepada tiap peserta.
Lelaki yang melakukan vasektomi secara permanen tidak bisa menghamili perempuan alias mandul, sehingga kerap dicurigai mudah berselingkuh. Operasi vasektomi menghambat saluran spermatozoa (vas deferens) yang membawa sperma keluar. Seperti dikutip dari Contraception, operasi ini biasanya dilakukan dengan melibatkan pemotongan dan mengikat mati (cauterizing) saluran sperma.
Namun, karena operasi kontrasepsi ini bersifat permanen, maka pria yang ingin melakukannya harus sudah benar-benar yakin tidak ingin memiliki anak lagi dan tidak akan berubah pikiran. Pria yang sudah melakukan vasektomi masih terus memproduksi sel benih yang diproduksi buah zakar. Hanya saja karena salurannya diputus tidak bisa keluar bersama ejakulasi. Sel-sel benih itu akan diserap lagi oleh tubuh dan tidak membahayakan kesehatan. Vasektomi juga tidak memengaruhi hormon testosteron.
Meski aman, program KB ini belum populer karena beberapa hal, antara lain, banyak laki-laki takut vasektomi ini akan memengaruhi kemampuannya berhubungan intim atau menyebabkan gangguan ereksi. Operasi ini tidak efektif dengan segera. Pasien diharuskan memakai kondom terlebih dahulu saat berhubungan dengan intim untuk membersihkan tabung dari sisa sperma yang ada.
Untuk mengetahui sudah steril atau belum, biasanya dilakukan pemeriksaan mikroskop setelah 20-30 kali ejakulasi. Dibutuhkan waktu 1-3 tahun untuk benar-benar memastikan apakah vasektomi bisa bekerja efektif 100 persen atau tidak. Saat ini pria yang ingin membuka vasektomi bisa dilakukan, yakni dengan cara menyambung kembali saluran spermanya, namun peluang keberhasilannya kecil.



Sumber Dari : Inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar